Tips dan Cara menjaga Keharmonisan Rumah Tangga, dari terjadinya perselingkuhan, hukum dan kiat menghindari perselingkuhan menurut Islam

Tips dan Cara menjaga Keharmonisan Rumah Tangga, dari terjadinya perselingkuhan, hukum dan kiat menghindari perselingkuhan menurut Islam.

Tujuan dari pernikahan adalah agar kedua pasangan dapat merasakan ketentraman dalam mengarungi maghligai Rumah tangga.
Menjadikan sebuah Harapan untuk mencapai keharmonisan dan kebahagiaan dalam rumah tangga yang pastinya akan tercipta keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

Sebuah pernikahan adalah bagian dari usaha atau proses menjalankan sunnah dan meneruskan siklus kehidupan Manusia, untuk harapan dapat mencapai Keluarga Sakinah, dan juga sebagai sarana untuk menyempurnakan agama.

Kriteria Keluarga Harmonis Menurut Islam

Memiliki Keluarga yang Harmonis pastilah Impian setiap pasangan yang baru atau sudah menikah, Agama Islam memiliki kriteria khusus bagi Keluarga agar mencapai taraf Harmonis, berikut kriteria yang harus ada dalam sebuah Keluarga ;


✓ Adanya laki laki atau suami yang bertanggung jawab penuh terhadap istrinya.

sebagaimana firman Allah SWT :

الرجال قوامون على النسآء

yang Artinya :
Orang laki - laki (suami) itu bertanggung jawab terhadap orang perempuan (istri).
Artinya bertanggung jawab terhadap para wanita dari mendidik dan dalam setiap urusanya.

✓ Adanya Istri yang shalehah.

Istri yang shalehah,, yang taat dan berbakti, serta memiliki perangai baik terhadap suaminya.
Rosulluloh bersabda

خيرالنساء امرٱة ان نضرت الىها سرتك وان امرتها اطاعتك، وان غبت عنها حفظتك فى مالك وانفسها

Khairunnisa 'imraatun in nazdarta ilaiha sarratka wa in anartaha ath'ataha, wa in gihbta 'anha hafadzatka fi malika wa nafsika.

Artinya :
Sebaik baik wanita ialah bila dilihat maka dia menggembirakan, bila diperintah dia mentaati, dan bila engkau (suami) tidak ada maka dia menjaga hartamu, dirinya atau kehormatanya. (H.R Abu Hurairah).

Jika dalam pernikahan terdapat dua kriteria diatas, maka harapan mencapai Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah akan bisa terwujud.

Dalam membina rumah tangga pasti akan tercipta juga sebuah keadaan yang menyebabkan pertengkaran kecil karena perbedaan pendapat, hal itu adalah wajar, asalkan bisa untuk saling mengerti satu sama lainya.

Salah satu sebab pernikahan dapat hancur dan bercerai berai adalah adanya perselingkuhan dan Konflik dalam Keluarga yang tidak bisa diselesaikan.

Seperti yang sering terjadi, hancurnya sebuah hubungan keluarga, yang berakhir dengan perceraian, tidak lain karena terjadinya perselingkuhan diantara kedua pasangan, karen masalah ekonomi, masalah dan masalah hubungan tidak sehat diantara keduanya.

Sebab terjadinya Perselingkuhan

Perselingkuhan bisa saja terjadi karena berbagai sebab misalnya karena seringnya bergaul berduaan dengan selain pasangan, bergaul tanpa batas, meskipun dengan teman sejawat , karena godaan, dan yang paling mungkin karena lemahnya iman dalam diri seseorang perempuan ataupun laki laki,  padahal jika dalam keluarga memilik kriteria keluarga harmonis di atas, sebuah hubungan akan terhindar dari hal yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga.

Pereselingkuhan juga bisa terjadi lantaran rasa ketidak nyamanan antar pasangan, karena mis komunikasi, atau ketidak pedulian terhadap sesama.

Yah, perselingkuhan merupakan momok menakutkan, dan paling berpotensi menyebabkan perceraian sebuah ikatan pernikahan, karena memang dari berbagai kasus perceraian hampir semuanya disebabkan oleh perselingkuhan.

Apa, kenapa dan bagaimana perselingkuhan bisa terjadi,  Apa Hukumnya dalam Agama Islam?

Dalam Artikel kali Ini Admin coba untuk memaparkan Cara mempertahankan keharmonisan rumah tangga, dan sebab utama perceraian, apa Hukum dalam Agama Islam

Di Atas telah di jelaskan kriteria dari terciptanya keharmonisan rumah tangga. Dan sebab perselingkuhan bisa terjadi dalam rumah tangga.

Selanjutnya mari kita bahas tentang sebab bisa terjadinya sebuah perceraian atau gagalanya sebuah jalinan keluarga.

Sebab rusaknya hubungan keluarga dan sebab terjadinya perselingkuhan hingga berakhir perceraian.

Apa dan bagaimana perselingkuhan dapat terjadi?

Pengertian tentang perselingkuhan.
Perselingkuhan bisa berarti juga sebuah pengkhianatan.

Perselingkuhan adalah hubungan pribadi di luar nikah, yang melibatkan sekurangnya satu orang yang berstatus nikah, dan didasari oleh lima unsur:

(1) saling ketertarikan

(2) saling ketergantungan

(3) saling memenuhi secara emosional dan seksual.

(4) Saling memberikan kenyamanan

(5) Saling curhat masalah pribadi

Perselingkuhan memiliki berbagai kategori atau arti, perselingkuhan bukan sekedar hubungan yang melibatkan kontak seksual.
Perselingkuhan juga dapat diartikan adanya saling ketertarikan, Sekalipun tidak ada kontak seksual, adanya saling ketergantungan, saling memenuhi di luar pernikahan, saling curhat masalah pribadi dan saling memberi rasa nyaman, hubungan semacam itu sudah bisa kita kategorikan sebagai perselingkuhan.

Perselingkuhan adalah bentuk pengkhianatan dan dapat diartikan sebagai bentuk pelanggaran terhadap komitmen dan juga prinsip-prinsip dalam sebuah perjanjian ikatan pernikahan.

Bukankan pernikahan adalah sebuah perjanjian dan juga kesepakatan yang berlaku sehidup semati antara pasangan suami istri ?

 Untuk itu, melanggarnya tentu seperti berkhianat atau mengingkari janji secara sembunyi-sembunyi yang berakibat pada teraniayanya perasaan salah satu pihak.

Akibat Dari perselingkuhan

Selain menyebabkan perceraian, perselinghkuhan juga mengakibatkan retaknya jalinan silaturahmi antar kedua keluarga, dan pastinya akan menyakiti hati kedua belah pihak.

Dalam Agama Islam, menjelaskan tentang Hukum perselingkuhan, dan di golongkan dalam hal yang menakutkan yang memicu terjadinya dosa besar.
Dijelaskan dalam Ayat Alquran dan hadits antara lain:

1. Perselingkuhan Memicu terjadinya Perzinahan

“Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)

Berzina adalah perbuatan yang keji dan sangat buruk dan merupakan salah satu dosa besar.

Kaitannya dengan Perselingkuhan, meskipun belum terjadi hingga perzinahan, namun perselingkuhan adalah salah satu jalan yang dapat memicu kepada hal tersebut.
Tentunya hal ini menjadi haram untuk dilakukan.
Perselingkuhan adalah adanya hubungan lawan jenis dengan yang bukan muhrim atau pasangan yang tidak halal, tentu saja dapat memicu perzinahan jika diteruskan.

Selain itu, sebagaimana juga disampaikan hadist dibawah, bahwa perilaku zina bisa berasal dari berbagai jalan. Untuk itu harus menjaga kemaluan dan pandangan. Baik laki-laki atau perempuan mereka harus dapat menahan syahwatnya dengan baik.

“Sesungguhnya Allah menetapkan bagian zina untuk setiap manusia.
Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari. Zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan lah yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

2. Perselingkuhan terjadi karena Sebab Tidak Menjaga Pandangan dan Kemaluan

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya‘” (QS. An-Nur: 30-31).

Dari ayat diatas dijelaskan pula bahwa laki-laki dan perempuan dilarang untuk berselingkuh, dan harus menahan, menjaga pandangan, kemaluan dari perkar yang menjerumuskan pada idak hal-hal yang diluar batas dan Dosa.

3. Perselingkuhan Adalah Dosa besar

 “Di Hari Kiamat kelak setiap pengkhianat akan membawa bendera yang dikibarkannya tinggi-tinggi sesuai dengan pengkhianatan nya. Ketahuilah, tak ada pengkhianatan yang lebih besar daripada pengkhianatan seorang penguasa terhadap rakyatnya.” (HR. Muslim).

Allah akan membalas orang yang berlaku khianat dengan balasan di neraka.
Walaupun pada hadits diatas di ditujukan pada penghianatan seorang pemimpin negara tentunya perselingkuhan disini juga tertuju pada pemimpin rumah tangga dan merupakan  pengkhianatan terhadap janji dan komitmen seorang pemimpin sebuah negara.

Sama halnya dengan janji dan komitmenya suami dan istri ketika menikah.
Dari Itu Dosa dari perselingkuhan pastinya akan mendapatkan azab tang teramat memberatkan kelak di akhirat. ( na'udzubillah mindzalik)

4. Sebab Sebab yang bisa memicu Terjadinya Selingkuh dalam Rumah Tangga

Sebab terjadinya perselingkuhan di rumah tangga bisa terjadi karena berbagai hal. Berikut adalah sebab-sebab perselingkuhan yang tentunya dapat merusak keutuhan rumah tangga.

Pernikahan Dini
Banyak terjadi kasus yang menimpa pernikahan dini yaitu perselingkuhan yang berujung perceraian, hal bisa saja terjadi, karena belum adanya persiapan lahir maupun batin dari pasangan pernikahan dini, sebab usia belia yang minim pengalaman dalam menyelesaikan konflik batin.

5. Tanda Minimnya Kekuatan Iman islam seseorang

Minimnya kekuatan iman dan islam pada diri seseorang dapat memicu orang tersebut melakukan apapun demi hawa nafsu dan keinginannya, walaupun sudah disadari hal tersebut adalah hal yang merusak dan perilaku kezaliman.
Disaat kekuatan iman dan islamnya menurun tentu perselingkuhan bisa saja terjadi dengan berbagai godaan dan bisikan setan pada manusia.

Iman dan islam adalah pondasi dasar dari hidup manusia. Tanpa adanya iman dan islam, maka akan dapat merobohkan hidup seperti rumah yang tiangnya rapuh atau roboh.
Untuk itu rukun islam, rukun iman, fungsi agama islam, dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia harus senantiasa menjadi pondasi bagi seluruh muslim.

6. Kurangnya Komitmen atau Prinsip Menjalani Rumah Tangga

Sebuah rumah tangga di bangun atas cinta, komitmen atau prinsip dalam sebuah ikatan pernikahan.
Jika komitmen dalam diri seseorang kurang atau bahkan tidak ada, maka rumah tangga pun tidak akan mencapai tujuan sebagaimana keinginan sesama pasangan suami istri.

Minimnya komitmen tanggung jawab atas hak keduanya, dipastikan bisa terjadinya  perselingkuhan dari masing-masing pasangan.

7. Ketidakharmonisan di Rumah Tangga

Berbagai kebutuhan hidup memanglah sebuah keharusan untuk terpenuhi.
Ketidakharmonisan di rumah tangga bisa terjadi karena kurang bersyukur atas nikmat yang telah terberikan.
Dari hal yang demikian membuat pasangan  akhirnya beralih mencari pelampiasan pada orang lain.

Pelampiasan bisa berarti kebutuhan perasaan, kasih sayang, atau bahkan perselingkuhan hingga tataran perzinahan.
Untuk itu, adanya konflik atau pertengkaran dalam rumah tangga akan memicu ketidakharmonisan dalam rumah tangga yang bisa berakibat pada perselingkuhan jika tidak diselesaikan dengan benar.

8. Adanya pihak ketiga

Adanya pihak ke-3 sangat berpotensi perselingkuhan bisa terjadi.
Pihak ketiga ini bisa berarti kenalan yang awalnya hanya bercanda kemudian
aktif menggoda, sehingga lama lama tumbuh rasa nyaman dan akhirnya perselingkuhan pun tidak terhindarkan, itu semu sebab utamanya adalah kurangnya keyakinan dan kepercayaan terhadap pasangan

9. Adanya Budaya yang Buruk di Lingkungan

Adanya budaya yang buruk di lingkungan sekitar juga dapat memicu perselingkuhan. Budaya ini misalnya pandangan bahwa perselingkuhan adalah hal yang biasa saja, atau dorongan pergaulan tanpa batas, dan kedekatan yang tiada batas dalam lingkungan tersebut. Hal ini tentu akan mempengaruhi kepada kepribadian seseorang, walaupun kembali lagi yang terpenting adalah pada aspek keimanan dan ketaqwaan orang tersebut.

Tips dan cara Menjaga keharmonisan Rumah tangga dan Menghindari Perselingkuhan Secara Islam


1. Menjalankan kehidupan rumah tangga secara islami.

Sebagai sebuah ibadah, pernikahan memiliki sejumlah tujuan mulia.

Memahami tujuan itu sangatlah penting guna menghindarkan pernikahan bergerak tak tentu arah yang akan membuatnya sia-sia tak bermakna.

Tujuan-tujuan itu adalah untuk mewujudkan mawaddah dan rahmah, yakni terjalinnya cinta-kasih dan tergapainya ketenteraman hati (sakinah) (QS ar-Rum: 21)

Melanjutkan keturunan dan menghindarkan dosa; mempererat tali silaturahmi; sebagai sarana dakwah; dan menggapai mardhatillah.

Jika tujuan pernikahan yang sebenarnya dipahami dengan benar, insya Allah akan lebih mudah bagi suami-istri meraih keluarga sakinah dan terhindar dari konflik-konflik yang berkepanjangan.

Sebab, kesepahaman tentang tujuan pernikahan sesungguhnya akan menjadi perekat kokoh sebuah pernikahan.

Islam memandang pernikahan sebagai “perjanjian yang berat (mîtsâq[an] ghalîdza)” (QS an-Nisa : 21) yang menuntut setiap orang yang terikat di dalamnya untuk memenuhi hak dan kewajibannya.

Islam mengatur dengan sangat jelas hak dan kewajiban suami-istri, orang tua dan anak-anak, serta hubungan dengan keluarga yang lain. Islam memandang setiap anggota keluarga sebagai pemimpin dalam kedudukannya masing-masing.

Dengan kata lain, pernikahan haruslah dipandang sebagai bagian dari amal shalih untuk menciptakan pahala sebanyak-banyaknya dalam kedudukan masing-masing melalui pelaksanaan hak dan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Ketimpangan atau terabaikannya hak dan kewajiban, misalnya soal nafkah, pendidikan atau perlindungan, tentu akan dengan sangat mudah menyulut perselisihan dalam keluarga yang bisa berpeluang untuk terjadi perselingkuhan.

Baca : Doa seorang istri adalah salah satu Hak untuk suami

2. Atasi berbagai persoalan suami-istri dengan cara yang benar (islami) dan tidak melibatkan orang (lelaki atau perempuan) lain.

Dalam kehidupan rumah tangga, tidak selalu mudah menyatukan dua pribadi yang berbeda dan dengan latar belakang yang berbeda. Konflik menjadi suatu hal yang mudah terjadi dalam kehidupan rumah tangga.

Kesabaran merupakan langkah utama ketika mulai muncul perselisihan. Islam memerintahkan kepada suami-istri agar bergaul dengan cara yang baik, serta mendorong mereka untuk bersabar dengan keadaan masing-masing pasangan; karena boleh jadi di dalamnya terdapat kebaikan-kebaikan.

Jika dibutuhkan orang ketiga untuk membantu menyelesaikan persoalan maka jangan sekali-sekali melibatkan lawan jenis yang bukan mahram-nya; seperti teman sekantor, tetangga, kenalan dan sebagainya.

 Awalnya mungkin hanya sebatas curhat, tetapi tanpa disadari, jika sudah mulai merasa nyaman, persoalan mungkin justru tidak terpecahkan, yang kemudian terjadi adalah munculnya rasa saling ketergantungan dan ketertarikan. Hal ini bisa menjadi awal dari kedekatan di antara mereka dan peluang untuk terjadinya perselingkuhan

3. Menjaga pergaulan dengan lawan jenis di tengah-tengah masyarakat.

Dalam pandangan Islam hubungan antara pria dan wanita merupakan pandangan yang terkait dengan tujuan untuk melestarikan keturunan, bukan semata-mata pandangan yang bersifat seksual. Dalam konteks itulah, Islam menganggap berkembangnya pikiran-pikiran yang mengundang hasrat seksual pada sekelompok orang merupakan keadaan yang membahayakan.

Oleh karena itu, Islam memerintahkan pria dan wanita untuk menutup aurat, menahan pandangannya terhadap lawan jenis, melarang pria dan wanita ber-khalwat, melarang wanita bersolek dan berhias di hadapan laki-laki asing (non-mahram).

Nah demikian sahabat amalanislam.com .

Beberapa tips untuk menjaga keharmonisan Rumah tangga.
Semoga Artikel diatas dapat menjadi inspirasi sahabat semua dalam membina rumah tangga dan mempersiapkan diri sebelum memutuskan untuk menempuh hidup baru ( menikah).
semoga bermanfaat. 

simak juga : Hukum dan syarat Nikah lengkap

0 Response to "Tips dan Cara menjaga Keharmonisan Rumah Tangga, dari terjadinya perselingkuhan, hukum dan kiat menghindari perselingkuhan menurut Islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel