Ngaji Bab Ulul Albab ,Ciri -Ciri Ulul Albab dalam tafsir surat Ali Imran Ayat 190 - 191

Ngaji Bab Ulul Albab ,Ciri -Ciri Ulul Albab dalam tafsir surat Ali Imran Ayat 190 - 191.

(tafsir Surat Ali Imran ayat 190 - 191)

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kami masih diberi kesempatan untuk menghadirkan sebuah Artikel yang kami beri judul Ngaji bab Ulul albab dalam tafsir Surat Ali Imran ayat 190 - 191.

Baiklah kita mulai dengan mencari tahu arti dari kata Ulul albab/ ulil albab.

Kajian Islami_Kata Ulul Albab terdiri dari dua kata yaitu ulul dan Al albab. Ulul yang merupakan kata benda jamak( kata tunggal yang bermakna jamak) yang bermakna para pemilik. Dan kata Al albab bermakna akal-akal, bentuk jamaknya adalah lubb. Dan lubb artinya adalah akal murni dan tidak ternoda, dan setiap lubb adalah akal namun tidak setiap akal itu adalah lubb.

Secara lughawi kata Alalbab adalah bentuk jamak dari lubb yang berarti saripati/kemurnian. Ulul Albabmemiliki beberapa arti, yang berkaitan yaitu ; pikiran , perasaan, daya pikir, pemahaman, kebijaksanaan. Kata ulil albab dalam terjemahan Indonesia memiliki arti akal. Karenanya, ulul albab sering diartikan dengan mempunyai akal atau orang yang berakal. Dengan demikian Ulul Albab adalah orang orang yang memiliki akal yang murni, yang tidak diselimuti oleh kemaksiatan dan pikiran negatif yang dapat menyebabkan kerancuan dalam berpikir. Kata al albab digunakan sebanyak 16 kali dalam al-Quran.

Salah satu dari ayat tersebut adalah pada ayat:

ﺃﻓَﻤَﻦْ ﯾَﻌْﻠَﻢُ ﺃَﻧَّﻤﺎ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﺇِﻟَﯿْﮏَ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﮏَ ﺍﻟْﺤَﻖُّ ﮐَﻤَﻦْ ﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻤﻰ ﺇِﻧَّﻤﺎ ﯾَﺘَﺬَﮐَّﺮُ ﺃُﻭﻟُﻮﺍ ﺍﻟْﺄَﻟْﺒﺎﺏِ

Artinya : Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.” (Qs. al-Ra’ad :19)

Ciri - Ciri Ulul Albab

Seperti yang sudah dijelaskan diatas jika luub adalah akal namun akal belum tentu luub.
Bahwasanya Makna atau hakekat Ulul Albab adalah Orang yang menggunakan Akal ,pikiran ,perasaan(hati) ,jiwa dan keadilan dalam mengenal Allah serta dalam menjalankan kehidupan didunia.
Ulul Albab memiliki ciri - ciri tersendiri.

Berikut 5  ciri Ulul Albab :

1. Takut Azab Allah.
Bahwa orang yang memiliki sifat ulul albab ,selalu takut akan azab/ siksa Allah. sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya :


ﺃَﻋَﺪَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺑﺎً ﺷَﺪِﻳﺪﺍً ﻓَﺎﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﺎ ﺃُﻭْﻟِﻲ ﺍﻟْﺄَﻟْﺒَﺎﺏِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗَﺪْ ﺃَﻧﺰَﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻜُﻢْ ﺫِﻛْﺮﺍً

Artinya : "Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal, (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu". (QS :Ath Thalaq :10)
Jika orang-orang yang kafir disediakan adzab, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala , memerintahkan agar orang yang berakal lagi beriman agar takut kepada-Nya, dengan rasa takut itulah mereka akan selalu mempertimbangkan segala pemikiran yang akan mereka keluarkan, dengan petunjuk Al-Qur-an yang telah mereka pahami, sehingga mereka tidak tersesat.Sebab mereka sangat takut, jika disiksa dan ditinggalkan Allah Subhaanahu wata'ala.


2. Mereka terbiasa Zikir dan Berpikir.
Ulul albab adalah Mereka yang selalu berdzikir untuk mengingat Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan berpikir dan merenungkan ciptaan_Nya, agar mendapatkan hikmah, manfaat dan penjagaan Allah sebagaimana firman_Nya dalam Al Qur-an Ali Imran : 190 - 191 :


ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَﺭْﺽِ ﻭَﺍﺧْﺘِﻼَﻑِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ ﻵﻳَﺎﺕٍ ﻟِّﺄُﻭْﻟِﻲ ﺍﻷﻟْﺒَﺎﺏِ ﴿١٩٠﴾ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭﻥَ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻗِﻴَﺎﻣﺎً ﻭَﻗُﻌُﻮﺩﺍً ﻭَﻋَﻠَﻰَ ﺟُﻨُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻭَﻳَﺘَﻔَﻜَّﺮُﻭﻥَ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَﺭْﺽِ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖَ ﻫَﺬﺍ ﺑَﺎﻃِﻼً ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﻓَﻘِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﴿١٩١﴾

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Q S :Ali Imran : 190 - 191.)


Mereka mengingat Allah Subhaanahu wa ta’ala dalam segala keadaan , mereka berpikir tentang ciptaan-Nya , bukan berpikir tentang dzat-Nya, mereka yakin apa saja yang diciptakan-Nya tidaklah sia-sia.
Mereka tidak ingin melangkah pada perbuatan yang mendatangkan siksa dan merekapun terus mendekatkan diri mereka dengan memohonkan do’a , agar benar-benar selamat dalam kehidupan dunia danakhirat.


3. Mendalami ilmu pengetahuan.
Ulul Al Albab adalah merkeka yang memiliki kebiasaan cinta ilmu pengetahuan , dan selalu belajar untuk mengembangkan ilmu dalam diri mereka.


ﻭَﺍﻟﺮَّﺍﺳِﺨُﻮﻥَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻳَﻘُﻮﻟُﻮﻥَ ﺁﻣَﻨَّﺎ ﺑِﻪِ ﻛُﻞٌّ ﻣِّﻦْ ﻋِﻨﺪِ ﺭَﺑِّﻨَﺎ ﻭَﻣَﺎ ﻳَﺬَّﻛَّﺮُ ﺇِﻻَّ ﺃُﻭْﻟُﻮﺍْ ﺍﻷﻟْﺒَﺎﺏِ ﴿٧ ﴾

Artinya : "Dan orang-orang yang mendalami ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami”. Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal."(QS: Ali Imron: 7.)


Ulul Albab selalu dapat mengambil pelajaran dari keterangan-keterangan Allah Subhaanahu wa Ta’ala dengan tiada prasangka buruk kepadaNya, karena mereka selalu menggunakan pikirannya dan selalu ingat pesan-pesanNya.
Berpikirnya sangat mendalam , sehingga tidak mudah terbawa arus kesesatan.


4. Mendapat Hikmah dari Allah .
Berbahagialah, jika kita memiliki pikiran yang positif , bahwa itulah merupakan ciri Ulul Albab, sebagaimana firman-Nya :


ﻳُﺆﺗِﻲ ﺍﻟْﺤِﻜْﻤَﺔَ ﻣَﻦ ﻳَﺸَﺎﺀُ ﻭَﻣَﻦ ﻳُﺆْﺕَ ﺍﻟْﺤِﻜْﻤَﺔَ ﻓَﻘَﺪْ ﺃُﻭﺗِﻲَ ﺧَﻴْﺮﺍً ﻛَﺜِﻴﺮﺍً ﻭَﻣَﺎ ﻳَﺬَّﻛَّﺮُ ﺇِﻻَّ ﺃُﻭْﻟُﻮﺍْ ﺍﻷَﻟْﺒَﺎﺏِ ,

Artinya : Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah.( QS:Al Baqarah :269.)


Bila Allah Subhaanahu wa Ta’ala menghendaki seseorang menjadi orang baik , maka Dia akan memberi kepahaman dalam ilmu agama, sebagaimana ulul Albab, dan mereka mendapatkan hikmah yang besar dari apa yang diketahuinya dengan izin Allah Subhanahu wa ta’la.


5. Mempertahankan / membela kebenaran.
Ulul albab adalah mereka yang selalu mengimani Kebenaran dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala dan pertahankan ,jangan sampai keraguan menyelimuti hati kita,dan Allah dengan kasih sayang-Nya memperingatkan kita ;


ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮَﺍْ ﺇِﻥ ﺗُﻄِﻴﻌُﻮﺍْ ﻓَﺮِﻳﻘﺎً ﻣِّﻦَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍْ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻳَﺮُﺩُّﻭﻛُﻢ ﺑَﻌْﺪَ ﺇِﻳﻤَﺎﻧِﻜُﻢْ ﻛَﺎﻓِﺮِﻳﻦَ

Artinya :" Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. ” (QS :Al Maidah :100) Baca :Mengenal Hati,Akal ,Ruh dan Nafsu


Surat dalam Alquran Yang menjelaskan tentang Ulul albab yang paling masyhur adalah surat ali Imran Ayat 190 - 191.
Surat Ali Imran ( ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ ) merupakan surat madaniyah yang turun setelah Surat Al Anfal. Dinamakan surat Ali Imran karena di dalam surat ini disebutkan kisah keluarga Imran, ayah Maryam, ibu kandung Isa 'alaihissalam.


Surat Ali Imran Ayat 190 - 192
Berikut ini Surat Ali Imran Ayat 190 -191. Arab, latin beserta Tafsirnya :


ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﺍﺧْﺘِﻠَﺎﻑِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ ﻟَﺂﻳَﺎﺕٍ ﻟِﺄُﻭﻟِﻲ ﺍﻟْﺄَﻟْﺒَﺎﺏِ . ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻗِﻴَﺎﻣًﺎ ﻭَﻗُﻌُﻮﺩًﺍ ﻭَﻋَﻠَﻰٰ ﺟُﻨُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻭَﻳَﺘَﻔَﻜَّﺮُﻭﻥَ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖَ ﻫَٰﺬَﺍ ﺑَﺎﻃِﻠًﺎ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﻓَﻘِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

Inna fii kholqis samaawaati wal ardli wakhtilaafil laili wan nahaari la-aayaatil l-ulil albaab. Alladziina yadzkuruunallooha qiyaamaw wa qu’uudaw wa ‘alaa junuubihim wayatafakkaruuna fii kholqis samaawaati wal ardli robbanaa maakholatqa haaadzaa baathilaa, subhaanaka faqinaa ‘adzaaban naar


Artinya:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 190 - 192

Tafsir berikut adalah tafsir dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran , Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir.

1. Tafsir Surat Ali Imran Ayat 190.
Tentang Tanda Kekuasaan Allah


ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﺍﺧْﺘِﻠَﺎﻑِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ ﻟَﺂﻳَﺎﺕٍ ﻟِﺄُﻭﻟِﻲ ﺍﻟْﺄَﻟْﺒَﺎﺏِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
Surat Ali Imran ayat 190 ini menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi ulul albab.
Yakni orang-orang yang berakal ,Orang-orang yang mau berpikir, Orang-orang yang mau memperhatikan alam semesta, Orang-orang yang memiliki pemikiran kritis memperjuangkan keadilan.
Mengutip dari beberapa Ahli Tafsir Al Quran tentang tafsir dari Surat Ali Imran Ayat 190 - 191


“Al Quran mengarahkan hati dan pandangan manusia secara berulang-ulang dan intens untuk memperhatikan kitab yang terbuka (alam) ini, yang tidak pernah berhenti halaman-halamannya berbolak-balik,”
“Maka dalam setiap halamannya tampaklah ayat yang mengesankan dan mengkonsentrasikan dalam fitrah yang sehat perasaan terhadap kebenaran dan desain alam ini.” (Sayid Qutb dalam tafsir fi zilalil Quran )


Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya: bahwa surat Ali Imran ayat 190 adalah sebuah bentuk motivasi untuk memperhatikan Alam semesta.
“Renungkanlah alam, langit dan bumi. Langit yang melindungimu dan bumi yang terhampar tempat kamu hidup,”
dalam Tafsir Al Azhar dikatakan :
"Pergunakanlah pikiranmu dan tiliklah pergantian antara siang dan malam. Semuanya itu penuh dengan ayat-ayat, tanda-tanda kebesaran Allah."
Menurut Imam Ibnu Katsir Ulul albab adalah orang yang memiliki akal sempurna lagi memiliki kecerdasan.
Sedangkan menurut Sayyid Qutb,
ulul albab adalah orang-orang yang memiliki pemikiran dan pemahaman yang benar.


Orang yang memahami bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah, mereka itulah ulul albab. Sedangkan orang-orang bodoh, meskipun ia melihat langit dan bumi serta melihat pergantian siang dan malam setiap hari, mereka tidak sampai pada kebenaran itu.


Syekh Muhammad Sayyid Thanthowi dalam Tafsir Al-Wasith menyebutkan bahwa ulul albab adalah mereka yang memiliki akal jernih dan logika yang benar.

Imam Al-Zamakhsyari dalam Al-Kasyaf menyebutkan bahwa ulul albab adalah orang-orang yang membuka akal dan pikirannya untuk melihat, menyimpulkan, dan mengambil ibrah dalam setiap keajaiban ciptaan-ciptaan Allah.
Imam Abu Bakar Al-Jazairi menambahkan pengertian ulul albab sebagai orang-orang yang mengetahui sesuatu (ciptaan Allah) dan memahami bukti-bukti yang menyertainya.


Penciptaan langit dan bumi yang telah sempurna berikut segala macam atributnya berupa planet-planet, galaksi, laut yang membentang, perkebunan, pepohonan, serta adanya pergantian siang dan malam, merupakan bukti jelas keesaan, keagungan, dan kekuasaan Allah bagi para ulul albab.


Hati dan lisannya selalu berzikir mensucikan dan mengagungkan kekuasaan Allah di setiap waktu dan keadaan. Akalnya digunakan untuk berpikir mentadabburi keindahan ciptaan-Nya. Semua ini dilakukan agar memperoleh kekuatan iman dan ketundukan kepada Allah secara sempurna.
Tafsir surat Ali Imran Ayat 191.


Tafsir berikut menjelaskan tentang Ciri- Ciri Ulul Albab :


ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻗِﻴَﺎﻣًﺎ ﻭَﻗُﻌُﻮﺩًﺍ ﻭَﻋَﻠَﻰٰ ﺟُﻨُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻭَﻳَﺘَﻔَﻜَّﺮُﻭﻥَ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖَ ﻫَٰﺬَﺍ ﺑَﺎﻃِﻠًﺎ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﻓَﻘِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.


Ayat 191 dari surat Ali Imran ini menjelaskan bahwa ulul albab adalah orang yang banyak berdzikir dan bertafakkur.
Berdzikir dalam segala kondisi, dalam keadaan susah ataupun senang. Mentafakkuri (memikirkan) penciptaan alam ini hingga sampai pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam tidak ada yang sia-sia, bahwa semua memiliki manfaat dan kelebihan masing - masing.


“Mereka tidak pernah terputus dari berdzikir mengingat-Nya dalam semua keadaan mereka,” “Lisan, hati dan jiwa mereka semuanya selalu mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
“Wayatafakkaruuna fii khalqis samaawaati wal ardl” menurut Ibnu Katsir maknanya adalah, mereka memahami semua hikmah yang terkandung di dalamnya yang menunjukkan kepada kebesaran Penciptanya, kekuasaan-Nya, pengetahuan-Nya, pilihan-Nya dan rahmat-Nya.
Hasan Al Basri mengatakan : “berpikir selama sesaat lebih baik daripada berdiri shalat semalam.”


Umar bin Abdul Aziz mengatakan : “Berbicara untuk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah baik dan berpikir tentang nikmat-nikmat Allah lebih utama daripada ibadah.”
Sayyid Qutb menjelaskan : Memikirkan kekuasaan Allah dalam penciptaan makhluk ini merupakan ibadah kepada Allah dan juga bentuk dzikir kepada-Nya.
Dan ayat-ayat Allah di alam semesta ini tidak menampakkan hakikatnya yang mengesankan kecuali kepada hati yang selalu berdzikir dan beribadah ,bertawakkal dan ridha, menyerah dan mengakui kelemahan diri.

*Kesimpulan*

Surat Ali Imran Ayat 190 - 191
Surat Ali Imran memiliki sejumlah kandungan yang jika kita tabaduri adalah sebagai berikut.


Isi kandungan Surat Ali Imran ayat 190-191.
1. Penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang merupakan tanda kekuasaan Allah.
2. Tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini hanya diketahui oleh ulul albab.
3. Ulul albab adalah orang yang berdzikir dan berpikir. Ia selalu ingat kepada Allah dalam segala kondisi dan ia juga mempergunakan akalnya untuk memikirkan penciptaan alam semesta.
4. Tafakkur atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia. Semuanya benar, semuanya bermanfaat.
5. Tafakkur atau berpikir yang benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah dan memperbanyak doa kepada-Nya sebagai bentuk keislaman, taqwa, Iman dan Ihsan.
Demikian Artikel tentang Ngaji bab Pengertian Ulul Albab beserta Tafsir Surat Ali Imran ayat 190-191 dan isi kandungan maknanya.


Semoga bermanfaat dan bisa menjadi sebuah memotivasi untuk senantiasa berdzikir ,berfikir menggunakan akal dan hati sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Wallahu a'lam bishsshawab. Wassalamu 'alikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 Response to "Ngaji Bab Ulul Albab ,Ciri -Ciri Ulul Albab dalam tafsir surat Ali Imran Ayat 190 - 191"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel