Pengertian , Hukum serta fadilah membaca Manaqib.


Pengertian , Hukum serta fadilah membaca Manaqib.

Manaqib atau sering juga disebut Manaqiban adalah seperti halnya sebuah prosrsi upacara keagamaan.

Manaqib adalah sebuah Tradisi Di beberapa daerah di Indonesia, tradisi pembacaan kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani sudah ada dari zaman para wali penyebar agama Islam di Indonesia hingga sampai sekarang manaqib masih berjalan khususnya bagi orang - orang Nahdliyin (NU)

Dalam Ensiklopedia Islam , manaqib bisa diartikan sebagai kebaikan sifat.
Ada pula yang mengartikannya dengan sesuatu yang mengandung berkah .
Kata - kata manaqib itu adalah bentuk jamak dari manaqabah , yang artinya adalah cerita kebaikan amal dan akhlak perangai terpuji seseorang.

Membaca manaqib artinya membaca cerita kebaikan amal dan akhlak terpujinya seseorang yang shaleh.
Oleh sebab itu , kata - kata manaqib hanya khusus bagi orang - orang yang baik dan mulia
Ketika kita memasuki dunia tarekat maka kita  akan dibawa mengenal lebih jauh tentang Manaqib.
Sebab didalam manaqib terdapat riwayat hidup para pemimpin tarekat lengkap dengan kisah - kisah karomahnya,nasehat-nasehatnya.

Hikayatnya berisi sanjungan atau hagiografis .
Semuanya ditulis oleh para pengikut tarekat yang dirangkum dari cerita para murid - muridnya.

Kitab manaqib yang paling populer di dunia Islam adalah Manaqib Syeh Saman dan Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al Jilani .

Syeh Saman yang bernama lengkap Muhammad bin Abdul Karim As Samani dalah pendiri Tarekat Samaniyah .

Sedangkan Syeikh Abdul Qodir Al Jilani beliau adalah pendiri Tarekat Qodiriyah .

Manaqib atau sering juga disebut Manaqiban adalah seperti halnya sebuah prosrsi upacara keagamaan.
Pada Umumnya Sebelum pembacaan kitab Manaqib dimulai, terlebih dahulu diawali dengan bacaan surat al-Fatihah, kemudian pimpinan upacara membacakan doa dan shalawat yang kemudian diikuti para hadirin atau jamaah manaqib, kemudian setelah itu dibacakan Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani atau Manaqib syeikh Saman secara bergantian dan membaca kitab kitab Manaqib.

Kitab - Kitab Manaqib

Bebarapa kitab manaqib karya Ulama syehulislam, seperti kitab manaqib al khidmah , kitab manaqib jawahirul ma'ani,kitab manaqib nurul burhani.
Sebagian demi sebagian sampai tamat.

Untuk Manaqib syeikh Abdul Qodir Jaelani setiap nama Syekh Abdul Qadir Jailani disebut, maka para hadirin peserta manaqib membaca al-Fatihah, dan ketika pembacaan kitab manaqib sampai pada cerita  seekor ayam berkokok "Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah, Syekh Abdul Qadir Jailani waliyullah, radhiyallahu anhu"maka peserta manaqib mengucapkan kalimat tersebut berulang-ulang.

Setelah itu dibacakan doa-doa Istighotsah,
yang isinya menyeru arwah orang-orang shalih, untuk dimintai bantuan permohonan kepada Allah ta’ala.
Dalam ritual ini biasanya disediakan nasi kebuli dengan lauk ikan ayam,minuman kopi pahit , teh dan juga air putih.
Di tengah-tengah disediakan bejana besar ,atau tempat Air Minum.

Setelah selesai upacara,  kemudian seluruh jamaah manaqib dibagikan takiran atau makanan dan menyantapnya bersama -sama.
kemudian Air yang ada ditengah tengah juga dibagi-bagikan,Upacara manaqib pun selesai.

Di samping itu, terdapat juga kepercayaan, ‘bahwa para wanita pemasaknya harus suci dari haidh, alat-alat untuk memasak hanya dikhususkan untuk manaqiban , tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
Periuknya harus serba baru, dan semua yang hadir harus berwudhu terlebih dahulu.
Antara satu daerah dengan daerah lainnya, kadang-kadang terdapat perbedaan-perbedaan kecil dalam variasi praktek upacara manaqiban ini.

Ada yang hanya sekedar membaca doa-doa yang terdapat pada bagian akhir kitab Manaqib, yang sering disebut " Istighotsah ” dan ada pula yang disebut “ Dulkadiran ”, yaitu sekedar upacara makan-makan dengan hidangan nasi uduk dan lauk ikan ayam, sebagai pelepasan nadzar kepada Syekh Abdul Qadir Jailani, untuk terkabulnya suatu maksud.

Maksud upacara Manaqib

Pada umumnya upacara manaqiban itu diselenggarakan, baik yang disebut
Manaqiban , Dulkadiran maupun Istigotsah, adalah untuk maksud-maksud seperti: pelepasan nadzar, tabarruk (mencari berkah) , tawassul (agar do’a atau ibadahnya dapat lebih diterima dan dikabulkan oleh Alloh) di samping ada juga yang bermaksud untuk irtizaq (pelarisan) agar rizki bertambah, dan ada pula yang bertujuan untuk menolak atau mengusir makhluk halus, sihir dan sebagainya.

Hukum manaqiban

Membaca manaqib dalam arti mempelajari atau mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan riwayat hidup orang-orang besar, tokoh-tokoh sejarah seperti pembesar-pembesar sahabat Nabi sholallohu alaihi wasallam,
ulama-ulama, tabi’in, tabi’ut tabi’in, ulama-ulama madzhab dan lain sebagainya, dengan tujuan untuk dipetik dan dijadikan pelajaran segala yang baik, adalah sangat besar sekali faedah dan manfaatnya, dan termasuk perkara yang dianjurkan oleh agama, sebagaimana difirmankan dalam al-Qur’an:

ﻟَﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻲ ﻗَﺼَﺼِﻬِﻢْ ﻋِﺒْﺮَﺓٌ ﻟِﺄُﻭﻟِﻲ ﺍﻟْﺄَﻟْﺒَﺎﺏِ

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal"(QS. Yusuf : 111)
Membaca Manaqib Syekh Abdul Qadir jailani dengan upacara-upacara tertentu adalah ibadah, yang disertai keyakinan bahwa ritual manaqib tersebut sebagai perantara diperolehnya syafaat di hari akhirat serta berbagai fadilah atau khasiat membaca kitab manaqib.

Namun yang perlu kita Ingat segala upacara keagamaan dan ibadah dalam Agams Islam, baik acara pelaksanaan maupun waktunya adalah semata-mata hanyalah bertujuan untuk mencari atau mendapat ridlo Allah SWT.

Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jilani
yang paling utama dengan membaca manaqib kita bisa mengetahui kesalehan dan kebaikannya,ini tentunya akan menambah kecintaan kita kepadanya dan pasti menambah ilmu pengetahuan kita tentang Iman.

Dari sini dapat kita pahami bahwa membaca manaqib Syaikh Abdul Qadir Jilani itu sangat baik.
Karena akan menambah kecintaan kita terhadap beliau syeikh Abdul qodir jaelani salah seorang wali Allah, bahkan beliau disemati gelar sebagai
sulthan al-awliya` atau pemimpin para wali.
Anjuran untuk membaca kitab manaqib yang tertera didalam kitab kitab tarekah:

ﺍِﻋْﻠَﻢْ ﻳَﻨْﺒَﻐِﻲ ﻟِﻜُﻞِّ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻃَﺎﻟِﺐِ ﺍﻟْﻔَﻀْﻞِ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ ﺃَﻥْ ﻳَﻠْﺘَﻤِﺲَ ﺍﻟْﺒَﺮَﻛَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﻨَّﻔَﺤَﺎﺕِ ﻭَﺍﺳْﺘِﺠَﺎﺑَﺔَ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀِ ﻭَﻧُﺰُﻭْﻝِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺎﺕِ ﻓِﻲْ ﺣَﻀَﺮَﺍﺕِ ﺍْﻷَﻭْﻟِﻴَﺂﺀِ ﻓِﻲْ ﻣَﺠَﺎﻟِﺴِﻬِﻢْ ﻭَﺟَﻤْﻌِﻬِﻢْ ﺃَﺣْﻴَﺎﺀً ﻭَﺃَﻣْﻮَﺍﺗًﺎ ﻭَﻋِﻨْﺪَ ﻗُﺒُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﻭَﺣَﺎﻝَ ﺫِﻛْﺮِﻫِﻢْ ﻭَﻋِﻨْﺪَ ﻛَﺜْﺮَﺓِ ﺍﻟْﺠُﻤُﻮْﻉِ ﻓِﻲْ ﺯِﻳَﺎﺭَﺍﺗِﻬِﻢْ ﻭَﻋِﻨْﺪَ ﻣُﺬَﺍﻛَﺮَﺍﺕِ ﻓَﻀْﻠِﻬِﻢْ ﻭَﻧَﺸْﺮِ ﻣَﻨَﺎﻗِﺒِﻬِﻢْ

Artinya:
“Ketahuilah! Seyogyanya bagi setiap muslim yang mencari keutamaan dan kebaikan, agar ia mencari berkah dan anugrah, terkabulnya doa dan turunnya rahmat di depan para wali, di majelis-majelis dan kumpulan mereka, baik yang masih hidup ataupun sudah mati, di kuburan mereka, ketika mengingat mereka, dan ketika banyak orang berkumpul dalam berziarah kepada mereka, serta ketika mengingat keutamaan mereka, dan pembacaan riwayat hidup mereka”.

Sajian dalam acara Manaqib

Sedangkan mengenai suguhan makanan baik sebelum atau setelah manaqiban pada dasarnya merupakan penghormatan kepada para tamu yang diundang.
Dengan kata lain, penyuguhan itu dalam rangka memuliakan tamu, sedangkan kita dianjurkan memuliakan tamu. Karena memuliakan tamu termasuk salah satu tanda dari kesempurnaan atau benarnya keimanan kita.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw; “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir (dengan iman yang sempurna) maka hendaknya ia memuliakan tamunya” (H.R. Bukhari-Muslim).

ﺭَﻏَّﺐَ ﺍﻹْﺳْﻼَﻡُ ﻓِﻲ ﻛَﺮَﺍﻣَﺔِ ﺍﻟﻀَّﻴْﻒِ ﻭَﻋَﺪَّﻫَﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﻣَﺎﺭَﺍﺕِ ﺻِﺪْﻕِ ﺍﻹْﻳﻤَﺎﻥِ ، ﻓَﻘَﺪْ ﻭَﺭَﺩَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺎﻝ : ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻵْﺧِﺮِ ﻓَﻠْﻴُﻜْﺮِﻡْ ﺿَﻴْﻔَﻪُ

Artinya:
Islam sangat menganjurkan kepada umatnya untuk memuliakan tamu, dan mengkategorikan pemulian kepada tamu sebagai salah satu tanda benarnya keimanan.
Sungguh, Nabi saw telah bersabda; ‘Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir (dengan iman yang sempurna) maka hendaknya ia memuliakan tamunya”(Al Hadits).

Adapun Faidah (Manfaat) keutamaan manaqib
Tertulis dalam kitab Jawahirul ma'ani pada halaman 43, bahwasannya :
membaca kitab atau dzikrul Manaqib mempunyai berbagai Manfaat keutamaan antara lain

Cara mengamalkan Manaqib dan Manfaat fadilah membaca Manaqib:

1. Agar dilapangkan riskinya, cepat naik haji.
Setiap hari membaca manaqib ini (Jawahirul Ma'ani) sampai selesai sebanyak lima kali, atau 11 kali, selama 41 hari.

Dan setiap tanggal 11 (hijryah) selamatan semampunya dan dirutinkan membaca manaqib setipa hari.

Sebelum mengamalkan manaqib, puasalah selama 41 hari atau 11 hari, di dalam puasa tersebut bacalah manaqib sebanyak 5 atau 11 kali setiap hari. Setelah selesai puasanya, laksanakan selamatan semampunya. usahakan dengan yang rasa manis, jenang dan lainnya, dan tetap membaca manaqib setiap harinya semampunya.

2. Agar mendapatkan ilmu Laduni serta lapang riskinya setiap hari membaca " yaa Badingu" ( ﻳَﺎ ﺑَﺪِﻳْﻊُ ) sebanyak 946 kali diteruskan membaca manaqib.

3. Agar tidak kehabisan uang setiap hari membaca manaqib sampai hatam.

4. Supaya lapang riskinya serta mempunyai karomah setiap tanggal 11 (hijryah) selamatan semampunya dan membaca manaqib sampai hatam.

5. Supaya banyak santrinya dan lapang riskinya: selepas sholat maghrib membaca 100 kali " ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪ " kemudian membaca manaqib.

6. Mahabbah husus: membaca al fatihah 101 kali, ayat kursi 41 kali, Yasin 4 kali, sholawat 11 kali dan manaqib sekali.

7. Agar laris jualannya: setiap hari selalu membaca manaqib.

8. Agar masyarakat mudah insaf/sadar Adakanla jam'iyah manaqib rutinan setiap sepekan sekali.

9. Agar cepat bisa membangun madrasah, rumah, pondok, masjid dan lain lain: setiap malam jum'at selamatan yang rasanya manis. Misal : kolak, dawet, jenang dan setiap hari jangan putus dalam membaca manaqib.

10. Agar tidak mempan senjata tajam, kejadugan: air jeding masjid (tempat wudhu) dibacakan manaqib 7 kali. Barang siapa yang meminum air tersebut, maka tidak akan mempan senjata tajam.

11. Mengobati segala penyakit: air atau garam dibacakan manaqib kemudian diminumkan.

12. Saifi angin (qodamun wahidun/berjalan cepat): membiasakan puasa senin kamis dan setiap hari membaca manaqib serta membaca do'a di bawah ini:

Doa Manaqib

ﺍَﻫِﻴَﺎ ﺷَﺮَﺍﻫِﻴَﺎ ﻧُﻮْﺭَﻫَﺎ ﻫَﻲٌّ ﻭَﺍﺣِﺪٌ ﻓَﺮْﺩٌ ﻗُﺪُﻭْﺱٌ ﺭَﺏِّ ﺟِﺒْﺮﻳْﻞ ﻭَﻣِﻴْﻜَﺎﺋﻞ ﻭَﺍِﺳْﺮَﺍﻓِﻴْﻞ ﻭَﺍَﺳْﺌَﻠُﻚَ ﺑِﺎﺳْﻤِﻚَ ﻭَﺍَﻧْﺖَ ﻻَﺗُﺤَﻴِﺐ ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎﻙَ ﻭَﺍَﺳْﺌَﻠُﻚَ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍَﻥْ ﺗُﺼَﻠِﻲَ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋَﻠﻰ ﺁَﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻳَﺎ ﺧُﺪَّﺍﻡَ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻻﺳْﻤَﺎﺀِﺍﻟْﻌِﻈَﺎﻡِ ﺍَﺣْﻤِﻠُﻮْﻧِﻰ ﺍِﻵﻣﻜﺔ ﺍﻟﻤﻜﺮﻣﺔ ﺍﻭ ﺍﻟﻰ ﻣَﺪِﻳْﻨﺔﺍﻟﻤُﻨَﻮَﺭَﺓ

13. Melamar orang atau pekerjaan: membaca al fatihah 11 kali dihususkan pada orang yang dituju kemudian baca manaqib.

14. Musuhnya supaya hancur, taat atau tunduk setiap ba'dal maghrib membaca:

ﻳَﺎ ﻗَﻮِﻱُّ ﻳَﺎ ﻣَﺘِﻴْﻦُ ﺍِﻛْﻔِﻨَﺎ ﺷَﺮَّﺍﻟﻈﺎ ﻟِﻤِﻲْ

seratus kali sambil menghadap ke arah musuh kemudian membaca manaqib.

15. Agar segera mendapat jodoh(untuk perempuan) bedak dibacakan manaqib, kemudian bedaknya dipake bedakan.

16. Supaya berkah berasnya baca ayat kursi 313 ditiupkan pada beras kemudian membaca manaqib.

17. Supaya terbebas dari siksa dunia baca manaqib dengan selamatan.

18. Supaya naik pangkatnya.
setiap ba'da maghrib membaca;
ﺻَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪ
sebanyak seratus kali dilanjutkan baca manaqib sampai hatam.

Adapun tujuan maksud dari membaca Dzikrul manaqib selain untuk beribadah kepada Allah adalah untuk memberi solusi dengan cara meminta kepada Allah agar berbagai keinginan yang dicita-citakan bisa terkabul.
dan sebagai inspirasi dan motivasi untuk tetap bersemangat dalam menjalani kehidupan serta menambah keimanan kita kepada Allah SWT.

Demikian artikel kami tentang  Pengertian , Hukum serta fadilah membaca Manaqib semoga bermanfaat dan menjadikan kita orang yang selalu bertambah keimanan serta dijaga Iman Islam tetap dalam dada.
Aamiin.

0 Response to "Pengertian , Hukum serta fadilah membaca Manaqib."

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel