Kumpulan Ayat Al Qur'an dan Hadits Nabi tentang Mengasihi Anak Yatim / Piatu, serta Cara Memuliakanya

Bulan Muharam Telah tiba, Bulan dimana Umat Islam akan merayakan Tahun Baru.

Dalam Bulan Muharam ada Beberapa Amalan yang menjadi kebiasaan Umat Muslim umumnya, salah satunya Yaitu Menyantuni Anak Yatim dan Piatu sebagai Bentuk kepedulian, Mengasihi dan Memuliakan Anak Yatim / Piatu.

Meskipun menyantuni Anak yatim bisa di lakukan setiap saat, namun pada bulan Muharam tgl 1 Muharam hingga tanggal 10 Muharram yang jatuh pada Hari selasa 10 Agustus 2021, yang sering disebut juga dengan Hari lebaranya Anak - anak Yatim dan piatu ( yaummul id'ul yatama).


Pada Bulan dan tanggal tersebut Umat islam di anjurkan untuk Memuliakan Ank Yatim / piatu  dengan berbagai cara yang salah satunya dengan memberikan Infak atau santunan kepada Mereka. Hal tersebut mengikuti Anjuran dari beberapa Ayat - ayat Al quran berikut :

Kumpulan Ayat Alquran tentang Anjuran Menyayangi, mengasihi dan menyantuni Anak Yatim / Piatu

1. Surat Al - Balad ayat 13.14 dan 16 yang berbunyi :

وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الۡعَقَبَةُ
فَكُّ رَقَبَةٍ
اَوۡ اِطۡعٰمٌ فِىۡ يَوۡمٍ ذِىۡ مَسۡغَبَةٍ
يَّتِيۡمًا ذَا مَقۡرَبَةٍ
اَوۡ مِسۡكِيۡنًا ذَا مَتۡرَبَةٍ

Wa maaa adraaka mal'aqabah
Fakku raqabah
Aw it'aamun fii yawmin zii masghabah
Yatiiman zaa maqrabah
Aw miskiinan zaa matrabah


Artinya :
Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?
(yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya),
"Atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat atau orang miskin yang sangat fakir.
(Al-Balad: 13,14 dan 16)

Dan memberikan harya yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Al Baqarah: 177).

2. Qur'an Surat Al-Maun Allah SWT berfirman :

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ

فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim.'" (QS.107:1-2)

3. Qur'an Surat . al-Fajr : 16-17

وَاَمَّاۤ اِذَا مَا ابۡتَلٰٮهُ فَقَدَرَ عَلَيۡهِ رِزۡقَهٗ فَيَقُوۡلُ رَبِّىۡۤ اَهَانَنِ‌ۚ

Wa ammaaa izaa mabtalaahu faqadara 'alaihi rizqahuu fa yaquulu Rabbiii ahaanan

"Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim" (QS. al-Fajr : 16-17).

4. Qur'an Surat . Al-Baqarah [2]: 220)

فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْيَتٰمٰىۗ قُلْ اِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۗ وَاِنْ تُخَالِطُوْهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَعْنَتَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Fid-dun-ya wal-akhirah, wa yas`alụnaka 'anil-yatama, qul islahul lahum khair, wa in tukhalituhum fa ikhwanukum, wallahu ya'lamul-mufsida minal-muslih, walau sya'allahu la`a'natakum, innallaha 'azizun ḥakim

Artinya: Tentang dunia dan akhirat. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, "Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!" Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana
(QS. Al-Baqarah [2]: 220)

5. Qur'an Surat Al-Insan: 5-6,8,9)

اِنَّ الۡاَبۡرَارَ يَشۡرَبُوۡنَ مِنۡ كَاۡسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُوۡرًا‌ۚ‏
عَيۡنًا يَّشۡرَبُ بِهَا عِبَادُ اللّٰهِ يُفَجِّرُوۡنَهَا تَفۡجِيۡرًا
يُوۡفُوۡنَ بِالنَّذۡرِ وَيَخَافُوۡنَ يَوۡمًا كَانَ شَرُّهٗ مُسۡتَطِيۡرًا‏
وَيُطۡعِمُوۡنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسۡكِيۡنًا وَّيَتِيۡمًا وَّاَسِيۡرًا
اِنَّمَا نُطۡعِمُكُمۡ لِـوَجۡهِ اللّٰهِ لَا نُرِيۡدُ مِنۡكُمۡ جَزَآءً وَّلَا شُكُوۡرًا‏


Innal abraara yashra buuna min kaasin kaana mizaa juhaa kaafuuraa
Aynany yashrabu bihaa 'ibaadul laahi yafajjiruunahaa tafjiiraa
Yuufuuna binnazri wa yakhaafuuna yawman kaana sharruhuu mustatiiraa
Wa yut''imuunat ta'aama 'alaa hubbihii miskiinanw wa yatemanw wa asiiraa
Innaamaa nut'imukum li wajhil laahi laa nuriidu minkum jazaaa'anw wa laa shukuuraa

Artinya :
5. Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur,
6. (yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya.
7. Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.
8. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan,
9. (sambil berkata), "Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu. (Al-Insan: 5-6,8,9)

Baca juga : Doa Hari Asyura 10 Muharram

Kumpulan Hadits Nabi Tentang Memuliakan Anak Yatim / Piatu

Kenapa Anak - anak Yatim / piatu sangat di Anjurkan untuk di sayangi?
Anak yatim merupakan seorang anak yang telah kehilangan bapaknya, karena itulah kita sebagai umat Islam patut menyantuni anak yatim. Terutama sebagai Muslim kita patut menyayangi anak yatim dan membantunya dalam berbagai hal.

Menyantuni anak yatim selain telah dianjurkan dalam Al-Quran, juga terdapat beberapa Kumpulan Hadits Rasulullah tentang anjuran untuk mengasihi dan menyayangi Anak Yatim.

Berikut Kumpulan Hadits Nabi tentang Anak yatim dintaranya adalah:

1. Hadits riwayat Imam Bukhari

عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata:

"Rasulullah SAW bersabda: "Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya."

Daud a.s berkata: “Bersikaplah kamu kepada anak yatim sebagaimana seorang bapak yang penyayang.”

Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara  anak yatim di surga, seperti ini (sambil merenggangkan jari telunjuk dan jari tengah).”

2. Hadits riwayat Imam Muslim

كَافِلُ الْيَتِيمِ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ وَأَشَارَ مَالِكٌ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

“Orang yang menanggung (mengasuh) anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua jari ini di surga.” Malik (perowi hadits) mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.” (HR. Muslim)

3. Hadits riwayat Thabrani

مَنْ ضَمَّ يَتِيْمًا بَيْنَ أَبَوَيْنِ مُسْلِمَيْنِ فِيْ طَعَامِهِ وَ شَرَابِهِ حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Thobrani, Shahih At Targhib Al Albani bahwa: “Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.”

Terdapat seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabi pun bertanya padanya: sukakah kamu? Jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu dapat terpenuhi? Kasihilah anak yatim dengan mengusap mukanya, serta berilah makan dari makananmu, maka niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu dapat terpenuhi.”

4. Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud

ياَ سَائِبُ انْظُرْ أَخْلاَقَكَ الَّتِيْ كُنْتَ تَصْنَعُهَا فِيْ الجْاَهِلِيَّةِ فَاجْعَلْهَا فِيْ اْلإِسْلاَمِ. أَقْرِ الضَّيْفَ و أَكْرِمِ الْيَتِيْمَ وَ أَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ

“Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, maka laksanakanlah pula dalam keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim dan berbuat baiklah kamu pada tetanggamu.”

Dari beberapa hadits tersebut maka dapat diketahui bahwa memuliakan anak yatim memang dianjurkan dan bahkan dijanjikan surga. Karena itu, kita harus menyantuni anak yatim dimanapun dan kapanpun, dan cara paling mudah adalah dengan memberi makan anak yatim serta menyayanginya layaknya menyayangi anak kandung sendiri.

Bahkan Allah SWT menjanjikan Pahala Besar Menyayangi Anak yatim , Baca : 10 Pahala Untuk Orang yang Menyayangi Anak Yatim /Piatu

Cara Mengasihi (memuliakan) Anak yatim / piatu



1 Menjaga Hartanya
Bagi anak yatim yang mempunyai harta benda (warisan) dari orang tuanya maka harta tersebut harus dijaga jangan sampai habis, bahkan harus dikembangkan menjadi lebih banyak.
Jika seseorang mengurus anak yatim yang mempunyai harta warisan maka orang tersebut harus senantiasa menjaganya dengan sebaik-baiknya.

2. Mendidik Anak Yatim / piatu
Apabila anak yatim itu tidak mempunyai apa-apa maka anak yatim tersebut harus diasuh, dididik, disantuni, dan disayangi sampai dewasa dengan niat lillahi ta’ala (semata-mata karena Allah Swt.)

3. Menjadikanya Saudara
Anak yatim harus diperlakukan dan dianggap sebagai anak atau saudara sendiri tanpa membeda-bedakannya.
4. Menanggung biaya Hidupnya
Mau mengurus dan membiayai anak yatim yang memerlukan bantuan dengan niat yang ikhlas.

5. Menyumbang dana ke panti asuhan anak yatim.
Bagi Anda yang Berminat menyisihkan sedikit Harta bendanya Untuk Keperluan Anak - anak Yatim bisa salurkan Donasi ke baitijannati.id

6. Mendirikan rumah yatim piatu ,paguyuban , komunitas peduli Anak Yatim atau menggagas berdirinya panti asuhan anak yatim piatu.

7. Bersikap Ramah terhadap Anak Yatim / piatu
Ramah ,selalu menyapa anak yatim dengan sapaan penuh kasih sayang.

Nah, demikian Kumpulan Ayat - Ayat Al quran dan Kumpulan Hadits Nabi Tentang Mengasihi " memuliakan" Anak Yatim / Piatu.
Semoga Menjadi Manfaat dan dapat mengetuk kesadaran Hati kita agar selalu memuliakan Anak Yatim / piatu di mana pun

0 Response to "Kumpulan Ayat Al Qur'an dan Hadits Nabi tentang Mengasihi Anak Yatim / Piatu, serta Cara Memuliakanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel