16 Adab dan gaya berhubungan Suami Istri sesuai syariat Islam

16 Adab dan gaya berhubungan Suami Istri sesuai syariat Islam

Adab dalam berhubungan suami istri_pengertian Adab, adab Dalam bahasa Arab merupakan bentuk kata benda dari kata kerja adaba yang berarti kesopanan, sopan santun, tata krama, moral, nilai-nilai, yang dianggap baik oleh masyarakat.



Mengutip pernyataan Abu Isma’il al-Harawi, pengarang kitab Manazil as-Sa’irin, yang dimaksud dengan adab adalah menjaga batas antara berlebihan dan meremehkan serta mengetahui bahaya pelanggaran yang dilakukan dalam berbagai aktifitas .
Menerapkan Adab dalam kehidupan sehari - hari adalah suatu keharusan bagi Manusia ,yang memang diciptakan Allah SWT sebagai khalifah dimuka bumi ini, yang dibekali dengan hati ,akal serta nafsu.

Adab atau sopan santun dalam perkataan, tindakan dan perbuatan telah menjadi salah satu sariat dalam Agama Islam.
Bahkan sampai urusan berhubungan Antara suami Istri, Agama Islam pun memiliki aturan atau adab yang mesti dijalankan .
Bagaimana Adab dan Gaya berhubungan intim yang dibolehkan dalam agama Islam?
Berikut penjelasan lenkapnya :

Adab Hubungan Suami Istri dalam Agama Islam.

Berhubungan suami istri atau disebut dengan Istilah Jima'
Jima’ (hubungan suami - istri) menurut Agama islam dalah salah satu bentuk ibadah.
Karena Berhubungan suami istri(jima') adalah salah satu wujud dari cinta, ketaatan dan kasih sayang.
Jima' juga adalah Salah satu Hak dan kewajiban yang harus diberikan dari Suami terhadap Istri dan sebaliknya.
Karena, Suami istri memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan nafkah lahir maupun batin.
Nafkah lahir yaitu kasih sayang yang berupa fisik dan materi ,pemenuhan kehidupan dunia.
Nafkah batin yaitu berupa kasih sayang ,pengabdian dan pemenuhan syahwat diantara pasangan.

Kaitanya dengan Nafkah batin yaitu Hubungan suami istri dalam Agama islam boleh dilakukan kapan saja demi kebahagiaan dan bertujuan untuk lebih merekatkan hubungan antara suami istri.

Agama islam mempunyai tatanan atau adab syariat untuk mengatur kehidupan manusia termasuk tata cara atau adab dalam berhubungan suami istri (bersetubuh).

Adab dalam Berhubungan suami istri (jima')
Islam mensyariatkan Adab ini tentunya membawa kebaikan serta manfaat untuk menjadikan jalan sempurnanya ibadah diantara keduanya.
adab dalam berhubungan Intim

Dalam sebuah hadits disebutkan ;
para sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, apakah jika salah seorang dari kami mendatangi syahwatnya (berhubungan suami istri) maka mendapat pahala?"

Nabi Muhammad menjawab: "Apa pendapat kalian seandainya dia melampiaskan syahwatnya pada yang haram, bukankah dia mendapatkan dosa.

Maka demikian pula jika dia melampiaskan syahwatnya pada yang halal, maka dia memperoleh pahala.(HR Muslim).
Namun, dalam berhubungan suami istri tentulah ada adab dan tata cara yang diperbolehkan syariat Islam.

Berikut 16 adab hubungan suami istri (jima') menurut Agama Islam :

1. Dalam Keadaan Bersih
Dalam berhubungan sami istri dianjurkan dalam keadaan bersih ,karena Kebersihan sebagian dari Iman. Islam adalah agama yang bersih dan Allah menyukai kebersihan, kebersihan diibaratkan sebagai suatu hal yang menjadi sebagian dari iman karena keutamaannya.

Dalam sebuah Hadits diterangkan :
“Agama islam adalah agama yang bersih dan suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan”. (HR Baihaqi).

Salah satu Adab hubungan suami istri dalam syariat Islam ialah dilakukan dalam keadaan bersih, baik itu bersih dalam hal tempat, baju atau pakaian yang dikenakan, juga kebersihan badan. Wajib untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan suami istri dan disunnahkan untuk berwudhu terlebih dahulu.

Selain merupakan kesunnahan, keadaan bersih / suci merupakan satu kewajiban sebelum menjalankan ibadah.
Keadaan bersih  juga akan memberikan rasa nyaman ketika jima' diantara pasangan suami istri sehingga akan tercapai sebuah hubungan yang mampu memenuhi nafkah batin.
Baca  Juga : Hukum keluar flek sebelum dan sesudah Haid

2. Menggunakan Wewangian
Aroma wangi tentu akan sangat membuat pasangan senang ,dari itu menggunakan wewangian adalah adab dalam berhubungan suami istri, sebagai bentuk pelayanan istri terhadap suami dan sebaliknya.
Rasulullah bersabda :
“Empat macam diantara sunah para Rasul yaitu berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak, dan menikah”. (HR Tirmidzi).

Bagi kaum wanita wewangian hanya boleh digunakan untuk menyenangkan dan menarik hati suami, dianjurkan untuk memakai wewangian sebelum berhubungan suami istri agar timbul keinginan yang lebih dalam pada saat hendak berhubungan intim.
Pakailah wewangian yang beraroma bunga yang bisa dijadikan aroma tetapi juga.
Wewangian bisa digunakan pada baju atau pada tempat tidur (ruangan).
Lebih baik lagi jika wewangian tersebut yang disukai oleh suami.

3. Berdandan atau berhias diri
Dianjurkan baik suami maupun istri untuk berhias sesuai dengan sesuatu yang disukai oleh pasangan nya, berhias dengan tujuan untuk menarik pasangan yang sudah halal merupakan salah satu bentuk ibadah.

Seperti dalam sebuah hadits :
“Sebaik baik istri kalian adalah yang pandai menjaga diri lagi pandai membangkitkan syahwat suaminya”. (HR Ad Dailami).
Berhias dalam hal ini dapat dilakukan dengan memakai baju menarik yang disukai pasangan, merapikan rambut dan tubuh, juga dengan cara melakukan perawatan tubuh sebelum melakukan hubungan suami istri.
Bagi pasangan suami istri berhiasdiri adalah salah satu bentuk pemenuhan hak pasangan.

4. Di Tempat Tertutup
Seperti halnya sifat malu yang harus ada pada setiap orang .
Tentu semua orang sudah memahami bahwa hubungan suami istri baik itu bermesraan ataupun hubungan dalam bentuk lain, hendaknya tidak dilakukan di tempat umum atau tempat yang ada orang lain, sebab tidak diperkenankan aurat dilihat oleh orang yang bukan mahramnya serta wujud dari rasa malu yang pasti dimiliki oleh orang yang beriman.

Dalam sebuah hadits pun dijelaskan:

الحياء خيروكله

“Malu itu kebaikan seluruhnya”. (HR Muslim).

Memiliki hubungan mesra diantara suami istri tidak boleh dipamerkan kepada orang lain.
Orang yang memamerkan hubungan apalagi bermesraan di hadapan umum atau meng up load ke medsos merupakan salah satu tindakan tercela sebab menjurus pada riya dan kesombongan.

Selain itu, hal yang demikian menjadi sesuatu yang tidak pantas dalam kehidupan bermasyarakat serta dalam hukum islam. Hal ini pun adalah salah satu adab yang harus dijaga ketika sedang berhubungan suami istri (jima')

5. Berdoa
Hal ini merupakan anjuran dari Rasulullah sebab segala urusan yang diawali dengan doa akan lebih berkah dan terlindung dari syetan.
Hendaknya suami meletakkan tangannya pada ubun-ubun istrinya seraya mendoakan kebaikan dengan doa yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ajarkan
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya (istri) dan kebaikan tabiatnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan tabiatnya."(HR. Bukhari ).

Atau bisa membaca doa dalam bahasa Indonesia berikut :

Dengan nama Allah, Ya Allah jauhkan kami dari syetan dan lindungi kami dari syetan agar tidak mengganggu apa yang Engkau rezekikan (anak) pada kami". (HR Bukhari dan Muslim).

Doa ini dibaca oleh kedua belah pihak (suami dan istri) sebelum melakukan hubungan suami istri.
Ada beberapa doa yang dianjurkan saat berhubungan suami Istri dari hendak memulai dan setelah selesai.

Baca selengkapnya tentang doa sebelum dan sesudah berhubungan suami istri (jima')....

6. Melakukan pendahuluan(foreplay)
Islam juga mengajarkan Adab dalam berhubungan badan untuk melakukan pendahuluan dan tidak diperkenankan untuk menyakiti pasangan atau dengan pemaksaan, hubungan suami istri wajib diawali dengan pendahuluan atau bermesraan terlebih dulu hingga mendapatkan rasa nyaman diantara keduanya.

Dijelaskan dalam sebuah Hadits :
“Janganlah salah seorang diantara kalian menggauli istri seperti binatang.
Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan”. (HR Tirmidzi).
Melakukan pendahuluan (foreplay) dimaksudkan bertujuan untuk meningkatkan kedekatan dengan pasangan dan mencegah perasaan tidak nyaman atau paksaan.

7. Wudhu
Terkadang hubungan suami istri (jima') dilakukan beberapa kali dalam satu malam, dianjurkan bagi keduanya untuk bersuci / berwudhu sebelum mengulangi.
“Jika salah seorang diantara kalian mendatangi istrinya lalu ia ingin mengulanginya, maka hendaklah ia berwudhu”. (HR Muslim ).

Tidak ada batasan bagi suami istri dalam melakukan hubungan jima’ , boleh diulang jika berkehendak dengan berwudhu terlebih dulu agar tubuh kembali bersih dari hadats kecil.

8. Mandi Besar (Janabat)
Setelah selesai melakukan hubungan suami istri. Hendaknya bersegera untuk mandi besar (janabat) , Hal ini menjadi wajib sebab keadaan janabat akan menghalangi sah nya shalat dan ibadah lainnya jika tidak melakukan mandi besar.

Sesuai dengan firman Allah SWT :
“ Apabila kalian junub maka bersucilah”. (QS Al Maidah : 6 ).

Baca : Tata cara mandi besar (janabah) lengkap

9. Tidak Memksa( Saling mengerti)
Adab bersetubu berikut dikhususkan untuk para Istri, ketika suami menginginkan berhubungan ,seorang Istri tidak Diperkenankan Menolak Keinginan Suami.
Karena hubungan suami istri adalah bentuk nafkah batin dan suami memiliki hak sepenuhnya atas istri nya.

Namun suami pun tidak diperkenankan untuk memaksa (menuruti ego)
Meskipun terdapat hukum istri menolak ajakan suami bersetubuh termasuk perbuatan dosa.
Untuk menghindari hal tersebut, Anda dapat membicarakan dengan pasangan kapan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan suami istri, jika kedua belah pihak memiliki hubungan komunikasi yang baik tentunya satu sama lain akan mengerti dengan kondisi pasangan nya sehingga hubungan suami istri dilakukan dengan bahagia dan rasa nyaman tanpa paksaan.
Dan seorang Istri juga tidak dibolehkan hanya beralasan untuk menghindar hal itu.

Semuanya tetap kembali kepada syariat islam bahwa seorang istri memang wajib melayani suaminya ,dalam kondisi tanpa paksaan ,dalam hal ini Istri lah yang harus memahami.

10. Memakai selimut.
Dalam berhubungan suami istri (jima' )tidak dibolehkan telanjang bulat dalam artian tanpa penutup sehelai kain pun.
Kemudian suami dan istrinya bersenggama dalam satu selimut , bukan berarti senggama/ dalam berjima' itu tanpa penutup sama sekali.

Dalilnya dari sebuah hadits :
"Apabila kalian melakukan senggama dengan istrinya , maka jangan telanjang seperti telanjangnya himar "
" Maka tutupilah hubungan suami istri meskipun hanya dengan sehelai benang"(al hadits)

11. Tidak Boleh Dilakukan Ketika Istri Sedang Haid
Salah satu adab hubungan suami istri islam ialah tidak boleh dilakukan ketika sedang haid atau masa nifas, hal ini disebut dalam firman Allah :

ﻭَﻳَﺴْﺄَﻟُﻮﻧَﻚَ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﺤِﻴﺾِ ۖ ﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺃَﺫًﻯ ﻓَﺎﻋْﺘَﺰِﻟُﻮﺍ ﺍﻟﻨِّﺴَﺎﺀَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﺤِﻴﺾِ ۖ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻘْﺮَﺑُﻮﻫُﻦَّ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻳَﻄْﻬُﺮْﻥَ ۖ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺗَﻄَﻬَّﺮْﻥَ ﻓَﺄْﺗُﻮﻫُﻦَّ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﺃَﻣَﺮَﻛُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ۚ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟﺘَّﻮَّﺍﺑِﻴﻦَ ﻭَﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﺘَﻄَﻬِّﺮِﻳﻦَ 

“Hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan janganlah dekati mereka sebelum mereka suci” (QS Al Baqarah : 222 ).

Darah haid dan nifas adalah darah kotor dan masih terdapat luka di dalam rahim wanita, beresiko menimbulkan infeksi atau penyakit baik pada sang suami maupun istri.
Dari itu suami harus tahu batasan saat istri haid

baca :Pengertian ,hukum dan batas Haid

12. Dilarang pada waktu tertentu
Meskipun berhubungan suami tidak ada batasan ,namun terdapat waktu yang disitu diharamkan untuk melakukanya yaitu ;
Waktu Istri sedang Haid
Waktu puasa dibulan ramadhan
Waktu malam Hari raya Idul fitri dan Idul Adha.
Karena kemuliaan Hari dan malam tersebut.

13. Tidak Melalui Dubur

Hubungan suami istri juga tidak boleh dilakukan lewat dubur,dubur adalah area kotor yakni tempat untuk membuang kotoran, sangat beresiko menyakiti dan menimbulkan penyakit baik bagi suami ataupun istri.

" Barangsiapa menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad". (HR Tirmidzi ).
Bahkan jika hal yang demikian dilakukan itu berarti termasuk dalam orang yang kufur nikmat dan tidak beradab.
na'udzubillah.

14. Tidak Ada Batasan
Dalam sebuah kitab menjelaskan tentang adab berhubungan suami istri .
“Hubungan badan wajib dilakukan oleh suami yaitu ia punya kewajiban menyetubuhi istrinya selama tidak ada udzur”. (Kitab :Al Mughni ).

Diperbolehkan melakukan hubungan suami istri sesuai kehendak keduanya, tidak ada batasan.
Karena Hubungan tersebut sudah menjadi halal dan srbagai suatu ibadah ketika sudah resmi menjadi suami istri.

15. Mendapat Pahala

Menikah adalah sunah dan dalam sunah tentunya terdapat pahala. Melakukan hubungan suami istri dengan mengedepankan Adab atau tata cara berjma' sesuai syariat
Bagi yang telah menikah, selain mendapatkan kebahagiaan, dan memenuhi sunah Nabi , pastinya mendapat nilai ibadah.

Segala sesuatu yang dilakukan suami istri ketika disertai niat ibadah lillah , dan sebagai wujud memenuhi hak dan kewajiban, ketaatan pada pasangan maka disamping mendapatkan kebhagiaan juga mendapatkan pahala.

Dalam sebuah Hadits diterangkan :
“ Barang siapa memegang tangan istri sambil merayunya, maka Allah SWT akan menulis baginya 1 kebaikan dan melebur 1 kejelekan serta mengangkat 1 derajat.
Apabila merangkul, akan ditulis baginya 10 kebaikan dan melebur 10 kejelekan serta mengangkat 1 derajat.

Apabila menciumnya, akan ditulis baginya 20 kebaikan dan melebur 20 kejelekan serta mengangkat 20 derajat.
Dan apabila senggama dengan nya, maka lebih baik daripada dunia dan isi isinya”. (HR Muslim) .

Dari hadis diatas bisa kita pahami jika kasih sayang antara suami istri yang berlandaskan syariat islam akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Baca : 8 Manfaat mencium kening istri

16. Menjaga Kerahasiaan

Sudah menjadi kewajiban setiap pasangan suami istri untuk saling menjaga aib atau rahasia diantara keduanya.
Karena setiap manusia tidak ada yang sempurna termasuk pasangan, suami atau istri adalah manusia biasa yang tentu memiliki kekurangan dalam dirinya.
Sebagai pasangan suami istri wajib menjaga aib atau menjaga kerahasiaan satu sama lain.

menjaga kerahasiaan dalam hubungan suami istri adalah salah satu Adab yang harus dijalankan, sebab jika sampai hal ini tidak dijalankan maka hubungan suami istri pastinya tidak akan harmonis. Dalam hubungan suami istri tidak diperbolehkan menjelek jelekkan atau menyebarkan kelemahan pasangan kepada orang lain.

Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya termasuk manusia paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki laki yang menggauli istrinya kemudian dia sebarkan rahasia ranjangnya”. (HR Muslim).

Dan didalam Kitab Qurrotul 'Uyun karangan Syeikh Muhammad At-Tihami bin Al-Madani Kanun yang merupakan syarah (kitab penjelas) atas Kitab Nazhom (syair-syair) Syeikh Ibnu Yamun menjelaskan secara detail bagaimana adab bersetubuh dan posisi yang baik.

Berikut Tata Cara berhubungan suami Istri (jima') yang Terbaik yang kami kutip dari kitab Qurotul 'y :

Syeikh Ibnu Yamun menjelaskan, seorang suami hendaklah memulai dengan bersenda gurau dengan istrinya. Juga bermain-main dengan istrinya dengan sesuatu yang dibolehkan seperti meraba, merangkul, dan mencium istrinya.

Cara atau gaya bersenggama yang membuat istri merasakan kenikmatan dan sesuai syariat adalah:

Gaya dalam berhubungan suami istri yang dibolehkan dalam kaitanya adab adalah tidak berlebihan dalam berbagai gaya, dan tidak menyerupai gaya hewan.

Berikut cara atau gaya yang dibolehkan dalam syariat islam ;

sebelum melakukan hubungan Hendaklah sang istri tidur berbaring. Lakukanlah pemanasan (foreplay) Kemudian suami menelungkupkan tubuhnya di atas tubuh istrinya dalam keadaan kepala lebih rendah dari pantatnya. Disarankan agar sang suami mengganjal (maaf) bokong istrinya dengan bantal.

Syeikh Ibnu Yamun mengatakan, ketika akan melakukan senggama, hendaklah suami memegang zakarnya dengan tangan kiri, buka tangan kanan.
Lalu mengusap-ngusap kepala zakarnya di atas bibir farji ,kemudian zakarnya itu dimasukkan ke dalam farji.
Janganlah ia mencabut zakarnya, sebelum ejakulasi.

Ketika akan merasakan ejakulasi, hendaklah suami memasukkan tangannya ke bawah pinggul istrinya.
Kemudian ia angkat pinggul istrinya itu.
Dari cara tersebut maka sesungguhnya suami istri akan merasakan kenikmatan yang tidak bisa digambarkan.
Dan Bagi seorang suami ketika hendak keluar air mani, dianjurkan membaca doa berikut secara pelan :

" ALHAMDULILLAHILLADZI KHOLAQO MINAL MAAI BASYARON FAJAALAHU NASABAN WA SIHRON WAKAANA ROBBUKA QODIIRON ".

Artinya :
(Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan dari air mani manusia, maka ia menjadikan manusia itu beranak pinak, dan adalah Tuhanmu itu Maha Kuasa. Baca selengkapnya ....

Demikian Adab Adab berhubungan suamu istri sesuai syariat Islam.
Hubungan suami istri yang dilakukan dengan niat pemenuhan hak , wujud taat kepada pasangan dan ibadah dengan menyertakan Adab adab diatas pastinya memiliki keutamaan dan manfaat yang terkandung didalmnya.

Manfaat menggunakan Adab dalam berhubungan suami Istri

Beberapa manfaat berhubungan suami istri (jima') dengan menerapkan adab sesuai sariat islam yaitu :

* Menambah keharmonisan Rumah tangga
* Bentuk usaha Agar diberikan keturunan yang shaleh / shalehah
* Mendapatkan pahala.
* Berhubungan suami istri di malam jum'at mendapat pahala seperti pahala para syuhada.
Wallahu 'alam.

FADHILAH ISTRI "MINTA " DULUAN

kemudian Fadhilah atau keutamaan yang secara khusus diberikan para istri saat sang istri bersedia menawarkan diri pada suami atau bahkan meminta terlebih dahulu melakukan hubungan intim.

Berikut keutamaan Istri minta duluan yang kami kutip dari kitab Uqudulijain karya Syeh Nawawi Albantani :
.
ﺃﺩﺏ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻟﻌﺒﺪ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﺑﻦ ﺣﺒﻴﺐ ﺝ ١ ﺹ ٢٩٢ - ٢٩٣ ﺍﻟﻤﻜﺘﺒﺔ ﺍﻟﺸﺎﻣﻠﺔ : (ﻭﺃﻳﻤﺎ ﺍﻣﺮﺃﺓٍ ﻓﺮﺷﺖ ﻟﺰﻭﺟﻬﺎ ﺑﻄﻴﺐ ﻧﻔﺴﻬﺎ ﺣﺮﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﺪﺭﻫﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺭ، ﻭﺃﻋﻄﺎﻫﺎ ﺛﻮﺍﺏ ﻣﺎﺋﺘﻲ ﺣﺠﺔٍ ﻭﻋﻤﺮﺓٍ، ﻭﻛﺘﺐ ﻟﻬﺎ ﻣﺎﺋﺘﻲ ﺃﻟﻒ ﺣﺴﻨﺔٍ، ﻭﺭﻓﻊ ﻟﻬﺎ ﻣﺎﺋﺘﻲ ﺃﻟﻒ ﺩﺭﺟﺔٍ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ!)

Siapa saja seorang istri yang menawarkan diri untuksuaminya dengan suka-rela, maka: 

(1) Alloh akan mengharamkan dirinya dari api neraka

(2) memberinya pahala dua ratus ibadah Haji dan Umroh

(3) dicatatkan untuknya dua ratus ribu kebaikan

(4) diangkat untuknya dua ratus ribu derajat di Surga.

(ﻭﺃﻳﻤﺎ ﺍﻣﺮﺃﺓٍ ﺩﺧﻠﺖ ﻣﻊ ﺯﻭﺟﻬﺎ ﻓﻲ ﻓﺮﺍﺵٍ ﻭﺍﺣﺪٍ ﻧﺎﺩﺍﻫﺎ ﻣﻠﻚٌ ﻣﻦ ﺗﺤﺖ ﺍﻟﻌﺮﺵ: ﻟﺘﺴﺘﺄﻧﻔﻲ ﺍﻟﻌﻤﻞ ! ﻓﻘﺪ ﻏﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻚ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻣﻦ ﺫﻧﺒﻚ ﻭﻣﺎ ﺗﺄﺧﺮ ﻭﻛﺘﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻬﺎ ﺛﻮﺍﺏ ﻣﻦ ﺃﻋﺘﻖ ﻣﺎﺋﺔ ﺭﻗﺒﺔٍ، ﻭﻛﺘﺐ ﻟﻬﺎ ﺑﻜﻞ ﺷﻌﺮﺓٍ ﺣﺴﻨﺔً !) .

Dan siapa saja seorang istri yang masuk bersama suaminya dalam satu slimut, maka Malaikat dari bawah 'Arsy memanggilnya, "Mulailah duluan olehmu perbuatan itu (merangsang suami): 

(1) Maka Allah akan mengampuni untukmu dari dosamu yang telah lalu dan yang akan datang

(2) Dan Allah akan mencatat untuknya pahala seorang yang memerdekan seratus budak.

(3) Dan mencatat untuknya dari setiap sehelai rambut dengan satu kebaikan._

(ﻭﺃﻳﻤﺎ ﺍﻣﺮﺃﺓٍ ﻗﺒﻠﺖ ﺯﻭﺟﻬﺎ ﺑﻄﻴﺐ ﻧﻔﺴﻬﺎ ﻓﻜﺄﻧﻤﺎ ﻗﺮﺃﺕ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ‏ ﺍﺛﻨﺘﻲ ﻋﺸﺮﺓ‏] ﻣﺮﺓً ﻭﻛﺘﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻬﺎ ﺑﻜﻞ ﺁﻳﺔٍ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺧﻤﺴﻴﻦ ﺣﺴﻨﺔً ﻭﺑﻨﻰ ﻟﻬﺎ ﺑﻜﻞ ﻗﺒﻠﺔٍ ﻣﺪﻳﻨﺔً ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ !)

Dan siapa saja seorang istri yang mencium suaminya dengan suka rela maka:

(1) Dia bagaikan menghatamkan Al-Qur'an (dua belas) kali

(2) Dan dengannya Allah akan mencatat dari setiap ayat dalam Al-Qur’an lima puluh kebaikan

(3) Dan dari setiap ciuman dibangunkan sebuah kota di Surga untuknya.

(ﻭﺃﻳﻤﺎ ﺍﻣﺮﺃﺓٍ ﻗﺒﻠﺖ ﺭﺃﺱ ﺯﻭﺟﻬﺎ ﻭﻣﺸﻄﺖ ﺭﺃﺳﻪ ﻭﻟﺤﻴﺘﻪ ﻛﺘﺒﺎﻟﻠﻪ ﻟﻬﺎ ﺑﻌﺪﺩ ﻛﻞ ﺷﻌﺮﺓٍ ﺣﺴﻨﺔً، ﻭﻏﺮﺱ ﻟﻬﺎ ﺑﻜﻞ ﺷﻌﺮﺓٍ ﻧﺨﻠﺔً ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ) .

Dan siapa saja seorang istri yang mencium kepala suaminya, menyisir rambut dan jenggotnya, maka akan mendapatkan pahala :

(1) Allah akan mencatat untuknya pahala kebaikan dengan bilangan setiap sehelai rambut

(2) Dan ditanamkan untuknya dari setiap sehelai rambut dengan pohon kurma di Surga.

Hari atau Malam Yang di Sunnahkan untuk Berhubungan Suami Istri

1. Malam Senin
2. Malam Selasa
3. Malam Kamis
4. Malam jumat
5. Malam setelah sholat Isya
6. Hari Jumat
7. Malam Jumat pertama di Bulan Ramadham
8. Malam Pertama datangnya bulan Ramadhan
9. Malam Ahad / minggu
10. Hari Minggu.

Semua Hari atau malam yang di sunnahkan Untuk berhubungan suami istri (jima') pastinya memiliki beberapa faidah atau keutamaan salah satunya jika mengikuti sunah tersebut bisa jadi anak yang di Hasilkan dari berhubungan pada malam - malam sunnah akan menjadi anak yang soleh atau sholehah.

Wallahu a'lam.
Referensi dari
(Kitab Uqudullijain Syaikh Nawawi AlBantani)

Itulah tadi 16 Adab dalam Berhubungan suami istri (jima')
Semoga bermanfaat dan semoga dapat mengaplikasikan adab - adab dalam berhubungan suami istri (jima'). Sehingga hak - hak antara keduanya bisa terpenuhi dan mendapat ridlha.
Aamiin

0 Response to "16 Adab dan gaya berhubungan Suami Istri sesuai syariat Islam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel