Nasehat dan Fatwa syeh Abdul Qadir jaelani Tentang Manusia sejati
Manusia diciptakan sebagai halifah dibumi tentunya memiliki peran penting untuk menjaga kestabilan kehidupan di Dunia.
Dalam perjalanan Hidup Manusia , pastinya timbul permasalahan - permasalahan , sebab Manusia memang diciptakan berbeda satu dengan lainya .
Dalam Hal ini Allah SWT telah mengingatkan Manusia dalam Al quran
Allah berfirman :
Artinya :
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) :
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (Qs. Al-Araaf : 172)
Dari Ayat diatas bisa kita Ambil pelajaran bahwa, Manusia sejati adalah manusia yang mampu membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa dia sanggup menjadi pribadi manusia yang utuh yang mampu mengemban amanat sebagai khalifah di bumi ini dan mampu berperan hebat demi hidupnya yang lebih baik.
Mengutip Fatwa Guru besar para Ulama yaitu Syeh Abdul qadir Jaelani.
dalam kitab Futuhul Ghaib menjelaskan beberapa macam ciri atau sifat manusia dan nasehat bagaimana menyikapi mereka .
1 . Manusia yang tak mempunyai lidah dan hati
Orang seperti ini dianalogikan sebagai kulit padi atau gabah yang tidak berbobot , kecuali Allah SWT mengasihi dan membimbing hati mereka untuk beriman kepada -Nya.
Lantaran mereka terkenal sebagai ahli maksiat , bodoh ,dan hina.
Syeikh Abdul Qadir Jailani menyarankan agar tidak bergaul dengan manusia semacam ini,kecuali siap menjadi pembimbing , pemimpin serta penyeru agama bagi mereka.
Jika ada yang melakukan hal kebajikan tersebut , maka Allah SWT mencatatnya sebagai pejuang dan akan diberikan pahala layaknya para nabi dan rasul.
Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Ali bin Abi Thalib Karamallahuwajhah.
" Jika Allah membimbing seseorang melalui perantara bimbinganmu,maka hal itu lebih baik bagimu dari apa saja yang disinari oleh matahari ."
2 . Manusia yang punya lidah tapi tidak berhati
Menurut fatwa beliau Manusia semacam ini cara bicaranya bijak, tetapi tidak mengamalkannya.
Sikapnya jijik kepada aib orang lain, tapi dia sendiri tenggelam dalam keaiban .
Kesalehannya terlihat di mata orang banyak, tapi dosanya besar di hadapan Allah SWT .
Bahkan Rasulullah memperingatkan dalam sebuah hadist :
"Hal yang paling aku takuti terjadi pada umatku adalah munculnya para ulama busuk (jahat ). "
Syeikh Abdul Qadir Jailani juga berfatwa untuk memperingatkan agar jangan pernah bersinggungan dengan orang semacam ini .
Lantaran lidah manisnya akan membuat api dosa ikut menyambar orang sekitarnya. Kebusukan hatinya juga membinasakan orang lain na'udzubillah mindzalik.
3 . Manusia yang tak memiliki hati tapi tak berlidah
Tipikal orang beriman yang disembunyikan oleh Allah SWT dari seluruh makhluk-Nya . Allah SWT memeliharanya agar aib -aibnya tersimpan , mencerahkan hatinya, membuatnya sadar akan mudharat berbaur dengan manusia dan ucapan yang buruk .
Jenis orang semacam ini menurut syeh Abdul qadir jaelani, Mereka akan meyakini sikap diam dan menyendiri dari manusia adalah caranya menyelamatkan diri dari dosa .
Salah satu sabda Rasulullah yang menjadi pegangan hidupnya : "Barang siapa senantiasa diam , maka dia akan memeroleh keselamatan . "
4 . Sang Agung yang mengenal Allah SWT
Allah SWT menitipkan pengetahuan rahasia -Nya ke dalam hati manusia jenis ini . Allah SWT memilihnya , mendekatkan - Nya serta membimbing-Nya menuju pintu kedekatan -Nya . Ia kemudian berfungsi menjadi penyeru , pemberi peringatan sekaligus hujattullah atau argumentator bagi Allah SWT .
Allah SWT juga menjadikannya pemberi sekaligus penerima syafaat serta orang jujur dan dapat dipercaya.
Inilah tingkatan tertinggi dalam kehidupan manusia hingga hampir mencapai maqam kenabian .
Untuk menuju tatanan Manusia sejati Syeh Abdul qadir berfatwa :
Fatwa - Fatwa syeh Abdul qadir jaelani tentang manusia sejati :
1. Ketika Kamu bertemu seseorang ,Hedaklah kamu meyakini bahwa dia lebih utama dari pada dirimu , dan katakanlah didalam hatimu "bisa jadi dia lebih baik disisi Allah SWT dari pada diriku "
2. Kemudian bila bertemu Anak kecil atau orang lebih muda darimu , maka katakanlah dala hatiu " boleh jadi anak ini tidak banyak berbuat dosa kepada Allah sedangkan aku telah banyak berbuat dosa,maka tidak ada ketaguan lagi bahwa dia lebih baik daripada aku".
3. Syeh Abdul qadir jailani berfatwa ; Bila kamu bertemu denga orang yang lebih tua , maka kayakan dalam hati " orang ini lebih dahulu beribadah kepada Allah SWT.
4. Apabila kamu bertemu dengan orang yang berilmu maka katakanlah dalam hatimu "Orang ini telah diberi oleh Allah sesuatu yang aku belum pangkatnya, telah mendapatkan sesuatu yang belum aku mendapatkanya, telah mengerti sesuatu yang tidak aku keahui dan dia telah mengamalkan Ilmu nya.
5. Bila kamu bertemu dengan orang yang bodoh.
katakan dalam hatimu " Orang ini telah durhaka kepada Allah sebab kebodohanya sedangkan aku telah durhaka kepada Allah sebab ilmuku( sudah tahu dan mengerti tentang hukum syara) dan aku tidak mengerti dengan perbuatan apa dimasa hidupku diakhiri dega apa msa hidupnya dahiri.
( denga husnul khatimah ataukah suul khatimah)
6. Dan bila kamu bertemu dengan orang kafir maka katakan dalam hatimu " aku tidak mengetahui , bisa saja dia masuk Islam ,kemudian Allah mengahiri hidupnya dengan amal - amal shaleh dan bisa jadi aku menjadi kufur ,kemudian Allah mengakiri hidupku dengan Amalan amala kejelekan "(nau'udzubillah midalik).
Berikut ini adalah 10 wasiat ,nasehat dari syehh abdul qadir jaelani tersebut:
1. Tidak mudah bersumpah atas nama Allah, baik dalam keadaan benar maupun salah.
2. Jauhilah berbohong baik dalam keadaan bergurau atau serius.
3. Menepati janji. Hal ini sebagai tali erat untuk menjaga keharmonisan antar umat manusia.
4. Jangan melaknat makhluk Allah (Mengutuk)
7. Jauhkan pandangan dari maksiat, supaya cepat jiwa diangkat oleh Allah.
8. Jauhailah bersandar kepada makhluk dalam hajat sekala kecil maupun besar. Hal Ini merupakan kemualiaan orang yang bertakwa kepada Allah.
9. Jangan rakus kepada hal yg dimiliki orang lain. Berjiwa besarlah untuk kecukupan yg murni, dengan demikian datanglah wara.
10. Tawadhu lahir dan batin.
Kemudian Syeh Abdu Qadir jaelani juga berfatwa :
"Lelah itu selama kamu ber kemahuan untuk menuju dan berjalan kepada-Nya.
Apabila kamu telah sampai dan habis jarak perjalananmu dan kamu berada di dalam rumah dekat dengan Tuhanmu maka hilanglah beban itu.
Maka tetaplah terhibur dengan-Nya yg berada di dalam hatimu, dan kamu akan bertambah sehingga kamu mengambil sesuatu di samping-Nya.
Jika kamu ingin sampai kepada ini, maka jadilah kamu mengikut perintah-Nya, mencegah segala larangan-Nya, berserah diri kepada-Nya dalam kebaikan dan keburukan, kaya dan fakir, mulia dan hina."
Dalam bahasa jawa "Narimo Ing Pandum"
NASEHAT -NASEHAT LAIN YANG DIAMBIL DARI
KITAB FATHUL QULUB
Syeh Abdul Qadir Jaelani Berfatwa :
"Apabila kebenaran keimananmu telah terbukti dan kamu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak dan perbuatan Allah, dan dengan idzin Allah juga, maka hendaklah kamu tetap bersabar dan redha serta patuh kepadaNya. Janganlah kamu melakukan apa saja yang dilarang oleh Allah.
#Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani.
"Hendaklah kamu berserah diri dan bertawakal sepenuhnya kepada Allah di dalam segala hal, agar Dia memanifestasikan kerja-Nya melaluimu.
Jika kebaikan yang didapati, maka bersyukurlah. Dan jika bencana yang menimpamu, bersabarlah dan kembalilah kepada Dia (Allah ).
Kemudian rasakan keuntungan yang didapati dari apa yang kamu anggap sebagai bencana itu, lalu tenggelam lah di dalam Dia melalui perkara itu sejauh kemampuan yang kamu miliki dengan cara keadaan rohani yang telah diberikan kepadamu. Dengan cara inilah kamu dinaikan dari satu peringkat ke peringkat lainnya yang lebih tinggi dalam perjalan menuju Allah, supaya kamu dapat mencapai Dia.
Kemudian kamu akan disampaikan kepada satu kedudukan yang telah dicapai oleh orang-orang shiddiq, para syuhada dan orang-orang saleh sebelum kamu.
Biarlah bencana itu menimpamu dan jangan sekali-kali kamu mencoba menghindarkannya dengan doa dan shalatmu, dan jangan pula kamu merasa tidak senang dengan kedatangan bencana itu, karena panas api bencana itu tidak sehebat dan sepanas api neraka.
Sebenarnya, bencana yang datang kepadamu itu bukannya akan menghancurkan mu, melainkan sebenarnya adalah akan menguji mu, mengesahkan kesempurnaan iman mu, menguatkan dasar kepercayaan mu dan memberikan kabar baik ke dalam batin mu.
"Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu ; dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu." (QS 47:31).
#Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani.
"Janganlah bersusah payah untuk mendapatkan keuntungan dan jangan pula mencoba menghindarkan diri dari malapetaka.
Keuntungan itu akan datang kepadamu jika memang sudah ditentukan oleh Allah untukmu, baik sengaja mencarinya maupun tidak.
Malapetaka itu pun akan datang menimpamu, jika memang telah ditetapkan oleh Allah untukmu, baik kamu membencinya, maupun mencoba menghindarkannya dengan doa dan solat atau menghadapinya dengan penuh kesabaran, kerena hendak mencari keridhaan Allah."
SYAIKH Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitabnya yang berjudul Futuh Al-Ghaib memberi nasehat agar kita memegang teguh dan ridha atas sedikit yang kita miliki, hingga nasib mencapai puncaknya.
"Pegang teguh dan ridha lah atas sedikit yang kau miliki, hingga ketentuan nasib mencapai puncaknya, dan kau dibawa ke keadaan yang lebih tinggi. Kau akan ditempatkan di dalamnya, dan terjaga dari kekerasan duniawi ini, akhirat, kekejian dan kesesatan," tuturnya dalam risalah keduapuluh tiga.
Kemudian, kau akan dibawa kepada yang mengenakkan matamu. "Ketahuilah bahwa bagianmu takkan lepas darimu dengan pengupayaanmu (usaha) terhadapnya, sedang yang bukan bagianmu takkan kau raih walau kau berupaya keras. Maka dari itu, bersabarlah dan ridha lah dengan keadaanmu," Jangan mengambil atau memberikan sesuatu pun sebelum diperintahkan.Jangan bergerak atau diam semaumu, sebab jika kau berlaku begini, kau akan diuji dengan keadaan yang lebih buruk daripada keadaanmu. Sebab, dengan kekeliruan seperti itu kau berarti berbuat aniaya terhadap diri sendiri dan Allah mengetahui yang berbuat aniaya.
Allah berfirman: “Dan demikianlah Kami dijadikan sebagian orang yang zalim sebagai teman bagi sebagian yang lain disebabkan oleh yang mereka upayakan.” (QS.6:129)
Sebab kau berada di rumah Raja, yang perintah-Nya berdaulat, yang Maha kuat, yang tentaraNya amat besar, yang kehendak-Nya berdaulat, yang aturan-Nya sempurna, yang kerajaanNya abadi, yang kedaulatan-Nya menyeluruh, yang pengetahuan-Nya tinggi, yang kebijakanNya dalam, yang Maha adil, yang dari-Nya tak sebesar biji zarah pun tersembunyi baik di bumi maupun di langit dan tak kezaliman para zalim pun tersembunyi dari-Nya.
Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah takkan mengampuni siapa pun yang menyekutukan-Nya, dan Ia akan mengampuni selain itu yang dikehendaki-Nya.” (QS.4:48)
Berupayalah sekuat daya untuk senantiasa tak menyekutukan Allah. Jangan mendekati dosa ini dan jauhilah ia dalam segala gerak dan diam mu siang dan malam baik sendirian maupun bersama.
"Waspadalah terhadap segala bentuk dosa dalam anasir tubuhmu dan dalam hatimu," tuturnya.
Hindarilah dosa yang tampak ataupun tersembunyi. Jangan menjauh dari Allah, sebab Itu akan menyengsarakanmu.
Jangan bersitegang dengan-Nya atas takdir-Nya, sebab Ia akan melumatkanmu ; jangan salahkan aturan-Nya, agar kau tak dihinakan-Nya; jangan melupakan-Nya agar kau tak dilupakan-Nya dan tak mengalami kesulitan; jangan mereka-reka di dalam rumah-Nya agar kau tak dibinasakan-Nya; jangan berkata tentang agama-Nya dengan hawa nafsu agar kau tak binasa, agar hatimu tak gelap, agar iman dan pengetahuanmu tak tercabut darimu, agar kau tak dikuasai oleh kekejianmu, hewanimu, hawa nafsumu, keluargamu, tetanggamu, sahabatmu, ciptaan termasuk kalajengking, ular serta jin rumahmu dan makhluk-makhluk melata lainnya, sehingga dengan demikian hidupmu di dunia ini akan gelap dan kau akan disiksa di akhirat terus-menerus.
Baca juga : 14 Nasehat Sunan Kali jaga
Demikian Beberapa Nasehat dan fatwa syeh Abdul qadir jaelani.Mudah -mudahan Nasihat dan fatwa dari Syeikh Abdul Qadir Jailani ini bisa menjadi pembimbing menuju kehidupan yang penuh keridhaan Allah SWT
dan Menjadi sosok Manusia yang sejati.
0 Response to "Nasehat dan Fatwa syeh Abdul Qadir jaelani Tentang Manusia sejati"
Post a Comment